Rabu, April 24, 2024

Isentia luncurkan layanan real-time

Must read

Isentia adopsi teknologi Speech-to-Text Google, berikan layanan real-time yang andal kepada klien

Arus pergerakan cepat di dunia media sosial dan media mainstream menghadirkan tantangan bagi organisasi dalam melacak berita yang muncul dan mempengaruhi reputasi, peluang bisnis, dan tren bagi setiap industri. Menanggapi tuntutan yang semakin canggih tersebut, Isentia, sebagai media intelligence terdepan di Asia-Pasifik, mengadopsi teknologi Speech-to-Text dalam kolaborasi dengan Google Cloud.

Melalui Speech-to-Text, Isentia memungkinkan berbagai organisasi dan tim komunikasi dan hubungan media untuk mengelola reputasi dan peluang secara real-time, dengan mengandalkan rangkaian produk dan kapabilitas intelijen media yang didukung AI.

“Pemantauan kami lebih dari sekadar mengelompokan penyebutan brand atau anggota tim eksekutif, tapi juga menyediakan informasi tentang apa yang dikatakan orang terhadap bisnis, industri, atau bahkan interest hampir secara real-time. Hal itu sangat penting karena value yang diperoleh banyak klien kami adalah kemampuan untuk memahami tren atau peristiwa dan merespons dengan cepat,” kata Paul Russell, Chief Technology Officer Isentia.

Bagaimana cara kerja fitur Speech-to-Text?

Fitur Speech-to-Text mengotomasikan konversi ucapan penyiar atau pembawa acara menjadi dalam bentuk teks. Fitur ini mencocokkan kata-kata dalam transkrip teks dengan konten pemutar video, bahkan saat berita televisi prime time dan acara terkini berlangsung, di mana permintaan pemantauan mencapai sepuluh kali lipat lebih tinggi.

Setelah memproses konten siaran dengan Speech-to-Text, hasil data yang didapat akan dianalisis dan diperkaya melalui berbagai fungsi internal yang dibangun:

  • Layanan deteksi batas yang menggunakan AI untuk mengidentifikasi kapan satu berita berakhir dan berikutnya dimulai, mengisolasi item media yang relevan dan memberi klien akses langsung ke segmen berita yang relevan dengan mereka.
  • Layanan penyaringan iklan yang menggunakan AI untuk mengidentifikasi dan menghapus iklan dari pemantauan siaran otomatis.
  • Layanan pemfilteran musik yang menggunakan AI untuk menghapus musik yang diputar sebelum atau setelah banyak item berita yang disiarkan.

Fitur ini juga memungkinkan pengguna untuk melompat dengan cepat ke bagian item media yang ingin mereka lihat. Bahkan jika dalam acara radio talkback langsung menyebutkan klien dengan konteks negatif, tim dari organisasi tersebut dapat menentukan apakah akan menelepon dan merespons saat itu
juga.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article