Jumat, Maret 29, 2024

Kena PHK? Begini cara menghadapinya

Must read

Presiden kebal hukum?

Oleh Eka Utami

Kabar mengenai Bukalapak yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 100 karyawan mengejutkan dunia startup Indonesia. Kebijakan ini diambil karena startup unicorn tersebut memilih mengubah fokus bisnis untuk mengejar keuntungan  dan keberlanjutan perusahaan daripada pertumbuhan.

Jadi, menurut hemat dewan direksi Bukalapak, perampingan organisasi adalah langkah yang tepat untuk diambil saat ini.

Apa pun alasan perusahaan, PHK tetap menjadi hal yang tidak mengenakkan untuk pekerja. Tidak ada orang yang suka diberhentikan secara sepihak oleh perusahaan. PHK akan membuat rekam jejak menjadi buruk hingga kehilangan penghasilan yang berujung pada kesulitan keuangan.

Lalu, bagaimana cara terbaik untuk menghadapi PHK ini? Simak beberapa tips berikut ini.

Tetap Tenang

Setiap orang yang terkena PHK pasti merasa kecewa atas sikap. Sebagian orang yang tidak dapat menerima keputusan pemecatan, akan bersikap emosional, meluapkan amarah, berkata kasar, hingga berlaku tidak sopan. Padahal, semua tindakan tersebut bisa saja merugikan diri sendiri.

Jadi, hal pertama yang mesti Anda lakukan untuk menghadapi PHK adalah mencoba bersikap tenang. Jangan sampai Anda terbawa suasana hati yang buruk. Jika tak mampu menghadapinya sendiri, Anda bisa berbagi cerita dengan teman atau keluarga.

Dalam kondisi tenang, Anda berpikir jernih, kemudian menggali tentang alasan pemecatan sebenarnya tanpa terdistorsi informasi yang simpang siur.

Pahami Prosedur PHK

Tidak ada orang yang mengira akan terkena PHK sepanjang karirnya. Maka, karyawan seringkali abai akan prosedur terkait PHK seperti pesangon. Bila Anda mengalami kejadian buruk ini, maka bisa mempelajari aturan pemecatan dengan membaca UU Ketenagakerjaan.

Atau, jika serikat pekerja di perusahaan kuat dan solid, maka Anda akan mendapat bantuan untuk memahami aturan tersebut.

Beberapa hal yang perlu Anda tahu adalah besaran pesangon yang disesuaikan dengan masa kerja. Selain itu, Anda juga perlu memahami cara pengambilan pesangon dan waktu pencairan. Pasalnya, sebagian perusahaan membayarkan uang pesangon dengan cara diangsur.

Tetap Bersikap Profesional

Biasanya, pengumuman PHK disampaikan sebulan sebelum pemberhentian sebenarnya. Pada masa tunggu tersebut, Anda masih harus memenuhi kewajiban bekerja di perusahaan. Memang, bekerja dengan status sebagai karyawan yang sudah dipecat memang berat. Tetapi, Anda tetap harus bersikap profesional demi menjaga citra.

Anda bisa menggunakan waktu yang tersisa untuk memberikan kesan baik pada rekan kerja. Anda bisa membantu pada masa pengalihan tugas. Jangan lupa untuk berterima kasih dan berpamitan pada teman-teman yang selama ini bekerja bersama Anda.

Move On

Pada hari-hari terakhir sebelum berhenti dari perusahaan, Anda bisa memanfaatkan waktu untuk mencari pekerjaan baru. Anda bisa mulai dengan memperbaharui curriculum vitae, mengubah status kepegawaian pada akun media sosial profesional, hingga menelusuri situs-situs lowongan kerja. Jangan lupa untuk memasang foto terbaru pada resume.

Perubahan status kepegawaian di media sosial profesional akan menarik rekruter untuk menawarkan pekerjaan pada Anda. Selain itu, bila menemukan lowongan kerja menarik, maka segera kirimkan lamaran Anda.

Menata Keuangan

Apabila Anda belum mendapat pekerjaan tetap pasca PHK, Anda bisa mencoba menjadi freelancer atau usaha kecil-kecilan dengan sebagian uang pesangon. Jika punya kemampuan menulis, Anda bisa menjadi penulis lepas.

Atau, bila Anda bisa memotret, mengedit video, dan menggambar, maka promosikan keahlian tersebut pada teman atau keluarga. Anda bisa mendapat proyek-proyek kecil yang bisa mendatangkan penghasilan.

Kalau belum dapat ide usaha, Anda bisa menjadi pengemudi ojek atau taksi online sementara waktu.

Pada masa-masa sulit setelah berhenti kerja, Anda harus pintar mengatur keuangan. Untuk itu, Anda harus memantau pemasukan dan pengeluaran bulanan dengan cara membuat rencana keuangan dan anggaran. Anda harus berhemat agar uang tabungan, pesangon dan pemasukan dari pekerjaan paruh waktu bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Jadi, pemecatan harus dihadapi dengan tenang. Jangan biarkan diri terpuruk. Anda harus bangkit. Setelah kepala dan hati menjadi dingin, Anda baru bisa menyusun strategi untuk melanjutkan hidup. –Qerja

Sumber: QERJA

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article