Jumat, April 19, 2024

Kopi instan dan kejantanan

Must read

Siksa Kubur

Oleh: Suryo Winarno

Laki-laki kini mulai tidak percaya lagi dengan isu kejantanan di hadapan isteri. Hal ini dibuktikan mereka sering konsumsi kopi instan setiap pagi dan mungkin malam hari. Sehingga angka konsumsi kopi instan naik setiap tahun. Timbul pertanyaan, benarkah? Apakah tindakan itu tidak membahayakan bagi kesehatan? Realita membuktikan hal itu terjadi saat ini.

Seperti diketahui kopi instan sachet mengandung bahan kimia telah ditemukan di wilayah Jawa Barat. Penemuan kopi instan mengandung bahan kimia dilakukan melalui operasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ke lapangan.

Hasil operasi BPOM terhadap kopi instan sachet dipublikasikan dalam konferensi pers pada 4 Maret 2022. BPOM menemukan enam merek kopi sacet mengandung parasetamol dan sildenafil (VIAGRA). Mereknya adalah kopi Bapak, kopi Cleng, kopi Jantang, kopi Spider, kopi Urat Madu, dan kopi Jakarta Bandung. Keenam merek kopi beredar di pasar Bogor dan Bandung.

Dalam operasi BPOM menemukan barang bukti berupa 15 kg jenis pangan olahan mengandung bahan kimia obat dan 36 jenis obat tradisional mengandung bahan kimia sehingga kopi bisa memberikan efek samping. Selain itu, ditemukan 32 kg bahan baku obat ilegal parasetamol dan sildenafil sebanyak 5 kg sebagai produk campuran setengah jadi. Inilah awal konsumsi kopi sebagai obat mengatasi kejantanan laki-laki.

TRADISI NGOPI

Minum kopi telah menjadi tradisi setiap generasi. Kini tren minum kopi menimbulkkan konsumsi kopi domestik meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk golongan muda dan generasi produktif sebelumnya. Implikasinya, Indonesia menjadi negara konsumen kopi urutan kelima dunia dibawah Uni Eropa, Amerika Serikat, Brasil, Jepang.

Menurut data International Cofee Organization (ICO-2021), lima negara konsumen kopi dunia, yaitu Uni Eropa 2.41.060 ton (24%), Amerika Serikat 1.618. 920 ton (16%), Brasil 1.344.000 ton (14%), Jepang 443.160 ton (5%), Indonesia 300.000 ton (3%).

Konsumsi kopi tinggi di Indonesia dipengaruhi gaya hidup minum kopi yang memacu semangat hidup karena kafein. Saat ini minum kopi bisa dilakukan dalam berbagai sajian dan bermacam area seperti café dan warung kopi.

Sajian kopi bisa dinikmati dalam kondisi panas dan dingin. Sementara varian rasa sesuai dengan selera pengemar, misalnya kopi susu dan kopi krimer. Kopi susu merupakan perpaduan rasa kopi dan susu, sedangkan kopi krimer hasil campuran kopi ditambah krimer.

Generasi yang produktif bekerja memiliki penghasilan mempengaruhi minum kopi instan bertahan lama karena kopi telah menjadi kebutuhan harian. Menurut data BPS (2020), generasi produktif terdiri atas generasi X sebanyak 60 juta orang dan generasi milenial sebanyak 70 juta orang

Mereka mempunyai penghasilan berkisar Rp 4 juta hingga diatas 15 juta per bulan. Implikasinya, konsumsi minuman kopi instan menjadi santapan harian karena mereka membutuhkan kesegaran setelah lelah bekerja seharian.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article