Jumat, April 19, 2024

Temu Seni, 14 musisi muda pentaskan komposisi apik hasil kolaborasi di Papua

Must read

Siksa Kubur

Momen pementasan kelompok peserta Temu Seni ini menjadi istimewa karena tokoh masyarakat kampung Puai antara lain Kepala Suku Puai, David Fiobtauw, Kepala Sanggar Tari Endes, Yusuf Ohe, Arnold Awetauw dan Yeremias Awetauw turut menyaksikan dan memberikan apresiasi.

Tokoh masyarakat Puai juga berbagi dan mendemonstrasikan bentuk seni khas Sentani berupa sejumlah lantunan lagu tradisional. 

Temu Seni Jayapura, Papua melibatkan 14 peserta dari berbagai provinsi, 2 fasilitator, yaitu maestro musik Indonesia yang telah mendapat berbagai penghargaan nasional dan internasional; Sutanto atau Tanto Mendut dan Joko Suranto (Gombloh), serta 2 narasumber yang merupakan antropolog, praktisi, peneliti seni, dan dosen; Enrico Yosi Kondologit dan Prof. DR. Djohan, M.Si., serta bekerja sama dengan komunitas seni lokal yang berperan penting untuk merancang pelaksanaan Temu Seni, yaitu Action Papua. 

Koordinator Komunitas Action Papua, Markus Rumbino menyampaikan, “Temu Seni menjadi harapan baik dan pemicu langkah awal untuk tidak hanya pengembangan dan inovasi musik di Papua yang berangkat dari materi kearifan lokal, namun juga dapat membuka jalinan hubungan nasional dan internasional bagi para seniman dan musisi Papua.”

“Komunitas Action Papua lahir karena satu kesamaan cara berpikir yaitu action. Selain itu kami memiliki filosofi ‘Perahu adat’ di mana spiritnya mengikat kami untuk harus terus ‘mendayung’ maju bersama dalam situasi ombak dan angin kencang. Setiap tantangan harus kami hadapi bersama.” 

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article