Fotografer, videografer sekaligus sutradara asal Indonesia bernama Adi Putra memang belum banyak dikenal di Tanah Air.
Tapi, pria22 tahun ini sempat mencuri perhatian, terutama ketika film pendeknya Adam diputar di Cannes Film Festival 2012 di Short Film Corner.
Sejak itu, Adi terus menggali kreativitasnya, baik di dunia fotografi, maupun video (film). Pria lulusan University of Southern California jurusan Cinematic Arts-Film Production ini terus mengeluarkan karya-karya yang selalu mendapat apresiasi serta ulasan-ulasan positif dari media-media internasional.
Karya-karya Adi Putra ini mendapatkan apresiasi masyarakat Jepang. Ia baru saja mendapat kehormatan untuk menjadi sutradara video klip untuk lagu berjudul Perfect dari sebuah band yang sedang naik daun di Jepang, Luby Sparks pada mini album (I’m) Lost in Sadness. Label ternama asal Jepang bernama Spaceshower memercayakan kepada Adi Putra untuk menjadi sutradara untuk band yang dinaunginya tersebut.
Hasil karya Adi Putra tersebut dipajang di beberapa videtron di Jepang. Salah satunya di persimpangan tersibuk di dunia, yakni Shibuya Cross, Tokyo, Jepang. Karya pria Indonesia ini dipajang di beberapa big screen di sepanjang Shibuya.
“… Label ternama asal Jepang bernama Spaceshower memercayakan kepadanya menjadi sutradara untuk band yang dinaunginya tersebut.”
Tentunya untuk memajang videotron di persimpangan tersibuk di dunia itu harganya sangat mahal. Bila bukan karya yang sangat bagus tidak mungkin dipajang di videotron di Shibuya Crossing itu.
Untuk bisa mendapatkan kesempatan yang luar biasa itu, apa yang dilalui oleh Adi Putra tentunya tak mudah. Ia sudah mengikuti beberapa event besar di Jepang, sebelum akhirnya dilirik oleh label musik Jepang bernama Spaceshower itu.
Tak sampai di situ, sebelumnya, Adi Putra juga memukau publik Jepang atas karya-karyanya fotografinya yang dipamerkan di Unknown Asia Art Exchange 2018 pada 15-16 September 2018 di Harbis Hall Osaka, Jepang. Dari Indonesia sendiri ada 11 seniman yang diundang untuk pameran di sana. Salah satunya Adi Putra ini.
Di Unknown Asia Art Exchange tersebut, dipamerkan karya-karya seni baru yang dibuat oleh orang seniman masa depan. Para seniman itu mewakili Asia dan Jepang dan mereka berkumpul di Osaka.
Karya Adi Putra banyak menerima pujian di pagelaran seni ini. Dalam pameran yang dihadiri lebih dari 10.000 pengunjung dari berbagai bangsa. Uniknya, para pengunjung dapat memberikan suaranya untuk memilih siapa seniman yang terbaik dan menilai karya mana paling bagus. Karya-karya Adi Putra dalam pameran tersebut mendapatkan apresiasi luar biasa.
Adi Putra bahkan mendapatkan sekaligus empat penghargaan sekaligus. Beberapa penghargaan yang diraih Adi Putra ini antara lain, Judges Prize, 2 Reviewer Prize dan Sponsor Prize. Untuk Sponsor Prize, Adi Putra harus menyisihkan 200 seniman berbakat lainnya dari 10 negara.
Setelah mendapatkan penghargaan tersebut, karya-karya Adi Putra kemudian dibuatkan official merchandise, berupa kaus dan casing ponsel. Sebagai apresiasi lainnya, Adi Putra kembali diundang untuk memamerkan karyanya di Unknown Asia Extra Asian Art Exchange 2018 Daibiru & Festival City pada 19 November 2018 sebagai seniman utama (Main Artist).
Prestasi Adi Putra ini bukan hanya pada Unknown Asia Art Exchange 2018 saja. Sebelumnya, foto karya Adi Putra juga sudah pernah dimuat di media Jepang, seperti Nero Magazine, yang diluncurkan oleh Sean Lennon (anak John lennon dan Yoko Ono) , serta Metropolis Magazine, Tokyo di mana musisi Shoko Yoshida terlihat memakai gaun merah dengan penutup muka yang di-posting di Instagram pribadinya.