- Membangun ‘Gerakan Indonesia Bersih’ melalui gerakan sosialisasi ‘Satu Juta Tumbler’ – Bali 1 Agustus 2019.
- Are you ready to save the earth?
Senam Janger Emas menandai diawalinya Gerakan Indonesia Bersih “1 Juta Tumbler” di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Kota Denpasar, Kamis, 1 Agustus 2019. Gerakan ini merupakan wujud aksi nyata pengurangan sampah plastik khususnya untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk mengganti botol plastik sekali pakai dengan tumbler (wadah air minum ramah lingkungan yang bisa dipakai berulang kali).
Program bersama dari tiga Kementerian—yakni Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan— ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membatasi penggunaan kantong plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari, serta mengajak masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan serta membekali masyarakat konten edukatif dan kreatif terkait lingkungan hidup.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 400 peserta ini dihadiri oleh Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra; Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary; Jro Bendesa Adat Sanur; Kepala BUMDes Desa Adat Sanur; Ketua Umum GK (Galang Kemajuan) Ladies, Lana T. Koentjoro; Ketua Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Nasional Bali, I Made Wirya Darma; Ketua Yayasan Perkumpulan Pendidikan Nasional, Denpasar, A.A. Ngurah Eddy Supriyadinatha Gorda; Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Profesi Hukum Indonesia (APHI) Bali sekaligus Ketua Umum Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali, A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda; Kepala Kepolisian Sektor Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya; Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar, Suko Wardono; dan Kepala RRI Denpasar Sophia Endang Widowati. Tamu undangan dan seluruh peserta membacakan deklarasi Generasi Bijak Plastik, dipimpin oleh mahasiswa Undiknas.
Laporan ketua panitia disampaikan oleh A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, yang dalam laporannya beliau menyampaikan bahwa gerakan ini untuk mengedukasi masyarakat dan generasi muda, tentang pentingnya membatasi penggunaan plastik sekali pakai, mengingat bahaya yang mengintai dari sampah plastik mulai dari bencana banjir dan kematian biota laut dan terumbu karang.
Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menyampaikan, kuncinya ada pada generasi milenial, jika mereka tidak siap untuk menjadi generasi bijak plastik, maka kita tidak akan siap menjaga bumi ini. Denpasar sudah berupaya mengurangi penggunaan plastik sejak dua tahun terakhir ini. Jika sampah mengotori laut, pemuda di Bali harus siap-siap kehilangan kesempatan pekerjaan, karena sektor pariwisata akan hancur. Dalam segi kesehatan, pencemaran lingkungan akibat plastik ini juga mempengaruhi kualitas pangan dari biota laut. Oleh karena itu, pemerintah Kota Denpasar mengeluarkan peraturan mengenai pengurangan penggunaan kantong plastik. Plastik ini kecil, namun berdampak luas bagi kesehatan dan sektor pariwisata.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary manyampaikan bahwa Denpasar menjadi kota pertama di Indonesia yang melaksanakan program bersama dari tiga Kementerian ini setelah progam nasional ini diluncurkan di Jakarta beberapa waktu lalu. Direktur IKPM mengajak peserta dan generasi muda Bali untuk mengurangi penggunaan plastik di setiap kesempatan. Generasi muda diharapkan menjadi aktor utama dan menginisiasi pelaksanaan Gerakan ini.
Ketua Umum GK (Galang Kemajuan) Ladies, Lana T. Koentjoro menyampaikan bahwa GK Ladies sangat memperhatikan isu kesehatan, perempuan, kebersihan dan lingkungan hidup. Perempuan adalah sosok penting dalam rumah tangga, baik perannya sebagai ibu atau pun anak. Beliau mengimbau ibu-ibu rumah tangga untuk membiasakan diri untuk bijak, dengan menggunakan kantong belanja dari rumah dan tidak menggunakan plastik lagi ketika berbelanja. Beliau mengajak Peserta untuk menjadi duta dan mengingatkan teman yang lain untuk bijak dalam menggunakan plastik.
“… Laut adalah masa depan bangsa, sumber kehidupan bagi kita, mari kita jaga dengan tidak menggunakan plastik sekali pakai.”
Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar, Suko Wardono menyampaikan bahwa laut selain menjadi objek pariwisata, juga merupakan sumber daya keanekaragaman hayati yang dapat menghasilkan sumber makanan untuk kita. Sumber daya ini dapat terjaga dan dimanfaatkan secara berkelanjutan jika laut tetap bersih. Sedangkan saat ini laut sering menerima sampah organik dan non-organik, sehingga ekosistem di laut menjadi terganggu. Hal ini menyebabkan penurunan produksi ikan dan kematian ekosistem laut lainnya.
Ia mengajak generasi muda untuk mengubah pola pikir kita untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai, karena sampah plastik sangat berbahaya bagi keberlangsungan ekosistem laut.
Ia mengajak untuk menyampaikan informasi ini kepada keluarga, tetangga dan sahabat agar semua memgetahui dampak negatif plastik bagi lingkungan dan laut kita. Laut adalah masa depan bangsa, sumber kehidupan bagi kita, mari kita jaga dengan tidak menggunakan plastik sekali pakai.
Kepala RRI Denpasar Sophia Endang Widowati menyampaikan RRI selalu mendukung program pemerintah untuk mengurangi sampah plastik. RRI turut menyebarluaskan informasi mengenai Gerakan nasional ini agar informasi penting ini dapat diketahui oleh masyarakat yang lebih luas. Paling tidak, kita mulai sekarang membawa tumbler ke mana pun kita pergi, dan menghindari botol minum sekali pakai.
Ketua Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Nasional Bali, I Made Wirya Darma menyampaikan bahwa kita membutuhkan proses penegakan aturan pemerintah kota Bali ini, namun jika semua mengikuti aturan, cepat atau lambat mindset masyarakat akan berubah dan terbiasa dengan aturan tanpa plastik sekali pakai ini.
“Generasi Milenial, Generasi Bijak Plastik!”