Oleh Bima Marzuki
“Wah ini yang nyuratin camat”, bunyi salah satu komentar pedas netizen di Instagram post saya, yang menunjukkan kami; saya sendiri, Andi Taufan Garuda Putra dan Ishadi SK sedang berpose pura-pura main band, di kantor pak Ishadi.
Komentar pedas, bully-an dan variasi caci-maki tentang Taufan sebagai staf khusus Presiden Jokowi yang tidak tahu etika, tidak paham konflik kepentingan sampai dituduh nepotisme pun berseliweran di media sosial sejak pagi ini, 14 April 2020.
Netizen menganggap bukan kewenangan Taufan menulis surat kepada seluruh camat di Indonesia menggunakan kop sekretaris kabinet. Kedua, adalah sebuah konflik kepentingan yang besar di mana Taufan sebagai staf presiden menerima komitmen dari Amartha Mikro Fintek untuk melakukan sosialisasi di desa, di mana ia sendiri masih menjabat sebagai CEO Amartha.
Buat saya, jatuhnya reputasi Taufan dan juga Amartha dalam semalam ini agak personal.
Soalnya tahun 2019 lalu saya dan tim Media Buffet pernah membantu membangun reputasi Amartha sebagai fintech yang terpercaya, dan membawa dampak positif ke masyarakat, dan ini sempat berhasil.
Sumber: