Rabu, Desember 25, 2024

Dunia maya tetap bagian dari dunia nyata, pahami risikonya

Must read

Demak – Pesatnya teknologi informasi berbasis internet memungkinkan setiap orang berjejaring dengan siapa pun yang ada di dalamnya yang kemudian disebut dengan dunia maya. Betapa pun dunia maya memiliki “nalar” tersendiri namun tetaplah bagian dari dunia nyata.

“Terdapat asas dan norma umum yang berlaku di dunia nyata berlaku juga di dunia maya, terkhusus kita sebagai orang Timur,” ucap Imam Alba, Direktur Lembaga Penelitian dan Aplikasi (LPAW) tatkala menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (21/7/2021).

Menurut dia, era digital mempengaruhi cara pandang manusia terhadap dunia dengan menawarkan kemudahan, kemurahan dan kecepatan. Namun perlu diingat berkecimpung di dunia maya perlu memahami dan mengantisipasi risiko yang tidak diinginkan, seperti penyalahgunaan data pribadi.

Penyalahgunaan data pribadi berpotensi memunculkan kejahatan siber, seperti penipuan hingga pemerasan, penumpukan file spam dan malware berujung pada ketidaknyamanan hingga kerusakan sistem gadget, polarisasi informasi yang tidak benar alias hoaks serta teraksesnya konten negatif atau tidak dibutuhkan.

Imam menegaskan pengajar di era digital harus menyesuaikan diri dengan perubahan supaya tidak tertinggal. Rencana dan materi pembelajaran hingga evaluasinya sekarang sudah tersedia berbentuk digital. ”Eksistensi pengajar akan diperkuat ketika menghasilkan karya yang diabadikan melalaui jejak digital. Pintunya adalah mengunduh dan mengunggah,” kata dia.

Dosen Program Studi Manajemen Program D-3 Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia, Maisaroh, menyampaikan pembelajaran dengan metode belajar menggunakan model interaktif berbasis internet dan learning memiliki dampak positif dan negatif.

Dampak positifnya, terjadi tansfromasi pembelajaran, muncul platform pembelajaran online, kreativitas pembelajaran tanpa batas dan tercipta kolaborasi guru dan orang tua. Penerapan ilmu dalam keluarga menjadikannya melek teknologi.

Sedangkan dampak negatifnya, tidak ada pembelajaran di kelas, terjadi kesenjangan sumber daya, proses belajar menjadi lebih berat serta meningkatnya risiko penyalahgunaan internet oleh siswa.

Adapun hambatan pembelajaran daring secara umum adalah kesulitan interaktif dan kesulitan mengakses internet, minimnya biaya dan kemampuan digital guru dan murid serta adanya gangguan lingkungan saat belajar.

Dipandu moderator Juliet Georgiana, webinar bertema ”Strategi Membangun Kecakapan Digital bagi Pengajar” kali ini juga menghadirkan narasumber Muawanatul Badriyah (Kepala MTsN Sragen), Slamet Budiyono (Kepala MAN 1 Surakarta) dan Kidung Paramadita (Seniman) selaku key opinion leader. (*)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article