Praktisi pendidikan Yuni Wahyuning mengatakan, di tengah masih adanya pandemi Covid-19, menjaga kualitas belajar online menjadi sebuah kebutuhan mendesak. Upaya tersebut terus dilakukan untuk memelihara dan menjaga semangat belajar para siswa.
“Kita perlu mengelola dan memanfaatkan berbagai faktor yang dalam belajar online itu, mulai dari memahami dan mengetahui minat yang ada dalam diri, serta mesti kreatif juga produktif dengan sesuatu yang kita minati,” kata Yuni saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (6/10/2021).
Dalam webinar yang diikuti 300-an peserta itu, Yuni menambahkan menjaga kualitas belajar online juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan kelas private serta sambil tak lupa tetap menjaga kebugaran fisik dengan tetap rutin melakukan olahraga.
“Tetap usahakan makan yang teratur, tidur teratur, jangan sampai lupa waktu,” terang Yuni.
Agar belajar dapat berlangsung lebih fokus, Yuni memberikan sejumlah tips belajar secara online. Mulai dari mengatur waktu, membuat cek list, dan memprioritaskan tugas hari ini. “Hindari multitasking, jadikan belajar adalah sebuah kebutuhan, tetaplah bahagia karena itu kunci,” kata dia.
Selanjutnya Yuni menyebut ada beragam platform pendukung dalam pembelajaran online yang bisa dimanfaatkan. Seperti rumah belajar, meja kita, I can do Indonesia, Google for education dan lainnya.
Berikutnya, Direktur buku Langgar Abdul Rohman menuturkan prinsip-prinsip baik teknologi tak lain untuk memudahkan, bukan untuk menyulitkan. teknologi juga bersifat untuk mempertemukan, bukan memisahkan.
“Begitupun teknologi berfungsi untuk mendidik, bukan mencekik. Jadi tempatkan teknologi untuk mencari kebenaran, bukan keonaran,” kata dia.
Rohman menambahkan, perlunya etika digital untuk menyadari, mencontohkan menyesuaikan, diri merasionalkan, kemudian mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika sikap dalam kehidupan sehari-hari dalam pembelajaran.
“Memastikan teknologi digital sebagai alat atau media untuk mendidik anak bukan justru membelenggu anak, teknologi untuk mencari referensi, motivasi dan ruang alternatif untuk belajar anak,” kata dia.
“Marilah kita gunakan teknologi sebagai media mengaktualisasikan potensi diri seorang anak sengan menjaga kualitas belajarnya. Misalnya instagram untuk mencari gambar yang menginspirasi, Facebook untuk dokumentasi pengetahuan yang telah dilalui, YouTube untuk menambah referensi visual,” tambahnya.
Webinar ini juga menghadirkan narasumber Plt. Kadinpar Kabupaten Batang Wahyu Budi Santoso, dosen UIN Surakarta Abdul Halim, serta dimoderatori Fikri Hadil juga Shafa Lubis selaku key opinion leader.