Selasa, Desember 24, 2024

Kebiasaan-kebiasaan yang sering luput ketika bermedia

Must read

Tema “Bijak Beretika di Internet Bagi Siswa dan Guru” dibahas dalam webinar literasi digital yang diselenggarakan Kementerian Kominfo RI untuk masyarakat Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (15/10/2021). Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk mengajak masyarakat dalam meningkatkan literasi digital yang meliputi digital ethics, digital culture, digital skills, digital safety.

Nabila Nadjib (entertainer) memandu diskusi dan menghadirkan empat narasumber: Aditia Purnomo (social media planner), Eko Nuryono (digital media specialist), M. Sholahudin Nur Azmy (Ceo Pasardesa.id), Nur Kamsam (sekretaris KKMts Demak). Serta Widi Dwinanda (artis) sebagai key opinion lelader.

Narasumber M. Sholahudin Nur Azmy bahwa internet dan media digital memberikan segala kemudahan akses. Informasi dengan mudah dicari dari beragam sumber, hiburan dalam berbagai jenis dapat ditemukan, kebebasan komunikasi semakin terbuka, peluang kolaborasi juga terbuka lebar.

Namun kemudahan itu juga terdapat petaka didalamnya, ada potensi pencurian identitas, perundungan, penipuan, banjirnya informasi hoaks. Maka dari itu era transformasi harus dihadapi dengan bijak dan beretika.

Kemudahan akses itu juga memunculkan kebiasaan-kebiasan buruk yang tidak disadari. Misalnya berkomentar tanpa tahu konteks yang sedang dibicarakan, sikap impulsif ini membuat ruang digital menjadi tidak aman. Euforia kebebasan berekspresi juga membuat pengguna internet menjadi tidak teliti terhadap apa yang akan diketik, akibatnya informasi misleading bisa terjadi dan membuat kegaduhan.

“Kebiasaan di ruang digital yang mungkin tidak disadari adalah bercanda yang melewati batas, padahal dalam setiap komentar selalu ada hal sensitif yang tidak bisa dipakai bercanda. Tidak menghormati privasi orang lain juga kerap luput ketika berekspresi di ruang digital,” ujar M. Sholahudin Nur Azmy.

Warganet dalam berekspresi cenderung mengejar viral dan menjadi perhatian. Namun menurut M. Sholahudin Nur Azmy, mengejar konten viral itu tidak bermasalah selama dilakukan dalam koridor kebaikan. Bukan semata mengejar banyak hati dan mengabaikan etika.

Sementara itu Nur Kamsam menambahkan bahwa generasi digital cenderung memiliki berbagai macam media sosial, terbuka terhadap informasi dan privasi, suka mengaktualisasikan diri dan belajar melalui internet. Kondisi ini tentu memiliki dampak negatif dan manfaat positifnya.

Digitalisasi dalam pendidikan anak memberikan kemudahan referensi pengetahuan yang sangat bervariasi, teknologi menjadi sarana membangun kreativitas, dan mendorong pertumbuhan usaha berbasis digital. Negatifnya, tumbuh kembang anak menjadi kurang optimal karena interaksi sosial berkurang. Anak juga menjadi lebih agresif dan mudah kecanduan jika tidak ada kontrol dari orang dewasa.

“Dalam mendidik dan pendidikan anak di era digital, bukan hanya siswa tetapi guru dan orang tua berperan besar untuk mengedukasi anak agar bijak memanfaatkan teknologi dan tidak melanggar etika dan menafikan budaya,” ujar Nur Kamsam.

Bijak bermedia digital diuraikan Nur Kamsam sebagai kemampuan individu untuk memiliki pengetahuan dan bekal literasi dalam mengakses dan memanfaatkan internet dan media digital sebagai sarana yang positif dan menghindari yang negatif.

“Bijak bermedia berarti mampu menjaga privasi, memiliki etika dalam berkomunikasi dan menyampaikan ekspresi, tidak menyingung SARA, menghargai karya orang lain. Membaca informasi secara menyeluruh dan memeriksa kembali kebenaran informasi sebelum menyebarkannya,” imbuhnya.

Dalam agama Islam, lanjut Nur Kasam, orang yang bijak itu adalah yang tidak mengganggu kenyamanan sesamanya. Segala tutur kata dan tangan yang digunakan untuk menulis pesan, menyampaikan informasi itu akan ada pertanggungjawabannya.

“Sebagai bagian dari warganet harus menanamkan dalam diri untuk selalu menjadi yang terbaik dalam bermedia, mengunggah konten dengan bijak agar yang kita sampaikan bermakna bagi siapapun,” tutupnya. (*)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article