Masyarakat digital bukan hanya masyarakat informasi. Namun juga berupa masyarakat jaringan yang berbasis platform digital dan terbentuk atau dibentuk oleh perkembangan teknologi komunikasi digital.
Direktur Eksekutif Indonesia Presidential Studies, Nyarwi Ahmad mengatakan, ciri dari masyarakat digital ini yaitu tingkat penggunaan dan ketergantungan yang terus meningkat pada beragam jenis platform media digital.
“Masyarakat digital ini berupa individu yang memiliki tingkat interaksi dan jejaring yang kuat dengan para individu dan organisasi pengguna beragam jenis platform media digital,” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema “Menjadi Pengguna Internet yang Beradab” yang digelar Kementerian Kominfo untuk warga Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (12/11/2021).
Nyarwi mengungkapkan perkembangan masyarakat digital ini membawa konsekuensi munculnya beragam risiko baru. “Salah satunya adalah terkait dengan meningkatnya problem keadaban dan keamanan digital sebagai konsekuensi dari menguatnya penggunaan beragam jenis media digital,” tuturnya.
Nyarwi mengatakan, ada berbagai jenis ancaman bahaya keamanan digital. Beberapa di antaranya yakni peretasan website, pencurian data informasi diri dan organisasi melalui malware, pembajakan sistem pengelolaan website dan akses jaringan sistem data, hingga penipuan transaksi finansial melalui platform digital.
“Ancaman lain berupa mengeksplorasi data pribadi dan jejak digital orang lain untuk kepentingan tertentu,” ujarnya. Nyarwi menambahkan, pengguna pun harus mempunyai kemampuan digital safety atau keamanan digital dengan banyaknya ancaman bahaya tersebut.
Keamanan digital ini berupa pengetahuan tentang model jaringan komunikasi digital atau berbasis platform digital, kemudian juga pengetahuan tentang sumber ancaman keamanan digital, pengetahuan tentang ragam jenis data digital, dan pengetahuan serta skills pengelolaan dalam mengatasi tantangan tersebut.
Adapun hal penting dan untuk menjaga keamanan serta keselamatan digital yakni berhati-hati dengan spam, malware, spyware dan phising. Lalu, selalu memeriksa kualitas dan keamanan situs web, menggunakan kata sandi yang kuat dan update secara rutin.
Kemudian menggunakan sistem otentifikasi dua faktor, selalu cek privacy setting pada akun digital, berhati-hati dengan tautan online yang mencurigakan, update OS di computer, berhati-hari dengan penggunaan wifi dan unduhan gratis. ”Teliti informasi orang yang berinteraksi dengan Anda di platform digital, selalu menjaga dan menyimpan data pribadi penting,” ucapnya.
Narasumber lainnya, Penulis & Co-Founder Akademia Virtual Media, Muawwin lebih menekankan pada pentingnya etika berbahasa dalam berinteraksi di platform digital.
Muawwin mengatakan, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Menurutnya, komunikasi yang disampaikan tentunya harus memiliki pesan. ”Salah satu indikator pesan yang berkualitas adalah mengedepankan nilai kesantunan dalam berbahasa. Bijaklah bermedia sosial, gunakan kesantunan dalam berbahasa, ketepatan kata agar orang tak salah sangka,” ucapnya.
Dipandu moderator Amel Sannie, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Waryani Fajar Riyanto (Dosen UIN Sunan Kalijaga), Tatik Pudjiani (Pengawas Madya), dan Mompreneur Tya Yuwono selaku key opinion leader.