Sabtu, Desember 21, 2024

Realme Goes Zero Waste

Must read

Realme Ajak Anak Muda untuk Ikut Ambil Langkah Kecil Selamatkan Lingkungan

  • Melalui program Realme Goes Zero Waste, setiap anak muda yang melakukan pembelian realme GT 2 Pro, maka anak muda secara otomatis ikut menyumbang Rp 10.000 untuk pengembangan sistem pengelolaan sampah di Bandung dan Aksi Peduli Lingkungan di Bogor.
  • Untuk merealisasikan gerakan tersebut, Realme berkolaborasi dengan gerakan Zero Waste Adventure yang memiliki semangat untuk merawat lingkungan melalui konsep daur ulang yang sama seperti Realme GT 2 Pro.

Setelah resmi mengumumkan tanggal peluncuran Realme GT 2 Pro sebagai smartphone yang ramah lingkungan, Realme masih belum berhenti untuk berusaha menciptakan dampak positif bagi lingkungan. Realme percaya untuk tetap menjaga bumi untuk tetap hijau dan minim sampah, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak.

Maka dari itu, Realme ingin mengajak anak muda di Indonesia untuk ikut ambil langkah kecil menjaga lingkungan melalui program Realme Goes Zero Waste.

Melalui program Tealme Goes Zero Waste, anak muda akan ikut berpartisipasi untuk menjaga lingkungan di mana Realme akan menyisihkan Rp 10.000 untuk setiap pembelian satu unit realme GT 2 Pro untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah di Kota Bandung dan aksi peduli lingkungan aliran sungai di Bogor.

Untuk menjalankan program tersebut, Realme berkolaborasi dengan Zero Waste Adventure – sebuah individual movement atau pergerakan pribadi untuk mengurangi permasalahan sampah yang didirikan oleh seorang anak muda bernama Siska Nirmala.

Hasil penjualan unit Realme GT 2 Pro akan diakumulasi dan totalnya akan didonasikan ke sistem pengelolaan sampah di Kota Bandung dan aksi peduli lingkungan aliran sungai di Bogor pada 31 Maret 2022. Kegiatan donasi akan berlangsung dengan melakukan pemilihan sampah organik dan non-organik bersama-sama dengan perwakilan Realme Indonesia dan juga Realme Fans di kota Bandung dan Bogor.

“Proses daur ulang sampah tidak semudah dan semurah yang dibayangkan. Itu pula yang menjadi tantangan kami saat menciptakan bodi Realme GT 2 Pro dari bio-based polymer atau dari kertas daur ulang yang menghabiskan waktu R&D berbulan-bulan. Melalui program Realme Goes Zero Waste, kami ingin mengajak anak muda untuk mengambil langkah kecil yang mudah untuk ikut meminimalisir potensi sampah. Anak muda yang membeli Realme GT 2 Pro secara otomatis akan menyumbangkan Rp 10.000 untuk pengelolaan sampah bersama Zero Waste Adventure,” kata Palson Yi – Marketing Director Realme Indonesia.

Mulai berjalan pada 2012, Zero Waste Adventure merupakan gerakan untuk menjalani gaya hidup zero waste yang pertama kali dilakukan oleh Siska Nirmala. Cerita Siska menjalani gaya hidup zero waste juga telah dituangkan ke dalam buku Zero Waste Adventure pada 2017. Ingin mengajak masyarakat luas untuk menerapkan gerakannya, Siska mendirikan Toko Nol Sampah pada 2020 di mana ia menciptakan sistem pengelolaan sampah untuk masyarakat.

“Masalah sampah adalah persoalan yang kompleks. Namun di satu sisi, juga membutuhkan solusi dalam wujud sesederhana mungkin untuk mengubah kebiasaan sehari-hari dalam meminimalisir produksi sampah. Nantinya, Rp 10.000 dari setiap pembelian Realme GT 2 Pro akan kami gunakan untuk mengembangkan siklus pengelolaan sampah dan aksi peduli lingkungan aliran sungai di Bogor yang telah berjalan,” kata Siska Nirmala, Zero Waste Adventure.

Siska Nirmala, Zero Waste Adventure

Sebuah smartphone baru menghasilkan rata-rata 85 kilogram emisi pada tahun pertama penggunaan. Sekitar 95 persen dari emisi tersebut berasal dari proses manufaktur, termasuk ekstraksi bahan baku, pengiriman dan pengelolaan limbah.

“Selain membawa trendsetting technology dan trendsetting design, melalui Realme GT 2 Pro kami juga mengajak anak muda untuk membeli smartphone yang memiliki dampak baik kepada lingkungan. Mendesain ulang produk Realme adalah salah satu bentuk dukungan kami untuk minimalisir potensi sampah. Sehingga saat produk sampai pada akhir konsumsinya, smartphone kami bisa mempermudah proses daur ulang dan meninggalkan sedikit jejak pada lingkungan,” tutup Palson.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article