Kamis, November 28, 2024

Fitnah keji wartawati TV nasional terhadap saya dan Farid Gaban

Must read

IRINE :

Tidak hanya itu, pelaku juga beberapa kali masuk ke ruang kerja saya dan mengunci pintu dan memaksa saya untuk having sex dengan dia, lampu dia matikan dan dia bilang mumpung sepi. yang bisa saya lakukan hanya teriak tapi tidak ada yang nolong. padahal banyak orang di lantai bawah.

ZAHARI :

Irene tidak punya ruang kerja pribadi. Dia bekerja di ruang redaksi yang terbuka tanpa sekat bersama reporter-reporter lain. Saya tidak bisa membayangkan orang bisa bersenggama (having sex) di ruang terbuka seperti itu. Apalagi dengan memaksa.

Kantor kami dua lantai. Jika membaca pengakuan Irine, saya asumsikan kejadiannya di lanti atas, pada siang hari dan di jam kerja, karena dia menyebut masih banyak orang di lantai bawah. Jika demikian, maka di lantai atas pun di jam kerja itu hampir mustahil sama sekali tidak ada orang. Karena dalam kondisi normal, di lantai atas terdapat setidaknya lebih dari 10 orang. 

Keterangan Irine juga mendiskreditkan kawan-kawan GeoTimes yang lain, seolah-olah mereka tidak peduli ada kejahatan di kantor kami.

Apalagi menurutnya upaya pelecehan yang saya lakukan ini terjadi berulangkali. Artinya, karyawan GeoTimes sering mendengarkan teriakan dari lantai atas. Dan sesering itu pula karyawan GeoTimes dianggap tidak peduli dan membiarkan terjadinya kejahatan. 

IRINE: 

Pelaku juga mulai berani megang badan saya. dia suka meremas pantat saya. Karena saya tidak tahan saya cerita kelakuannya ke salah satu fotografer Geotimes. fotografer tersebut menegur pelaku dan minta saya untuk menghindari pelaku.

ZAHARI: 

Tidak ada. Saya bersumpah tidak pernah melakukannya. Dan tidak pernah ada fotografer GeoTimes yang pernah menegur saya soal itu. 

Fotografer Geotimes saat itu hanya ada dua orang, yaitu Andrey Gromico dan Felix Jody Kirnawan, jadi mustahil saya tidak ingat jika salah satunya pernah menegur saya terkait pelecehan seksual. 

Lagi-lagi saudari Irine menggambarkan saya demikian leluasa yang disebutnya menggunakan berbagai kesempatan untuk melampiaskan kejahatan di tempat kerja. Dan seolah-olah tindakan saya ini tak bisa dihentikan oleh siapa pun. Padahal, menimbang posisi saya dalam struktur, mestinya saya bisa dengan mudah dipecat atau bahkan dilaporkan ke polisi kapan saja. 

IRINE: 

Sampai ada satu momen saya harus menyerahkan sendiri kuitansi rumah sakit untuk direimburse. awalnya saya nitip ke teman, tp pelaku minta saya untuk menyerahkan sendiri.

ZAHARI: 

Saya ingat Irine datang ke meja saya menyerahkan kuitansi klaim kesehatan (reimburse), pada November 2015. Beberapa hari kemudian dia datang lagi menanyakan tentang klaim itu, kenapa belum diproses. Saya jawab klaim itu belum bisa diproses tanpa tanda tangan Pemimpin Redaksi Farid Gaban yang sedang berada di luar kota. Irine marah dengan cara melempar kertas kuitansi klaim ke muka saya.

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article