Senin, November 18, 2024

Kapan kita pulang?

Must read

Ia lahir 25 Juni 1999 di New York, dan berpulang di Bern 24 Mei 2022, saat ia dalam misi berikhtiar mencari sekolah S2.

Tidaklah penting kita lahir dan pulang di mana. Karena sesungguhnya semua tempat di dunia ini adalah bumi Allah SWT.

Eril, kamu niatnya pergi mencari ilmu dan pelajaran, malah akhirnya, kamulah yang memberikan ilmu dan pelajaran kepada kami semua.

Dear Eril, ayahmu ini baru tahu, bukan hanya ratusan atau ribuan tapi jutaan yang mendoakanmu Ril. Dari anak-anak yatim di desa-desa, tukang ojek dan becak di belokan jalan kota sampai ulama-ulama di Palestina.

Dari mereka yang dekat dengan hatimu sampai mereka yang sama sekali tidak mengenalimu.
Mungkinkah ini karena kebaikanmu membelikan baju lebaran kepada anak-anak yatim itu. Atau karena kebaikanmu ngasih thr dari uangmu sendiri ke satpam-satpam itu Ril?

Mungkinkah ini pahala kesabaranmu, saat tidak semua maumu kami berikan walau kami mampu, sehingga kamu harus bekerja sambilan sambil kuliah Ril?

Mungkinkah ini balasan dari doa-doa malammu dan akhlak muliamu yang selalu menebar senyum penuh radiasi bahagia itu Ril?

Mungkinkah ini buah dari saat kamu hujan-hujan memimpin anak-anak muda membagikan sedekah kepada panti asuhan dan duafa-duafa tua itu Ril?

Mungkinkah ini berkah dari kebaikanmu selalu melindungi sesama manusia di sekelilingmu Ril?

Bahkan di saat kejadian itu, kamu selamatkan ibumu dengan melarangnya masuk ke sungai dan kamu relakan pelampung itu untuk adikmu.

Kamu sejatinya adalah pahlawan.

Sungguh, kamu diam-diam ternyata sudah menyiapkan bekal untuk perjalanan pulang itu Ril. Masya Allah.

Dan tenanglah di manapun kamu berada Ril, sesungguhnya Ridhallahu fi ridhawalidain. Ridha Allah akan menyertaimu sekarang, karena kami kedua orangtuamu sudah ikhlas dan ridha melepas kepulanganmu.

Walau suatu saat nanti kami ingin berseru “Allahu Akbar!”, jika suatu hari Allah ijinkan pertemukan kami dengan jasadmu.

Jika ada dosa dari kami selama ini, kami memohon maaf kepadamu atas segala kekurangan kami, demikian pula sebaliknya. Apapun itu. Agar kamu tenang bersamaNya.

Teriring doa kami di setiap helaan napas dan tetes air mata ini untukmu anakku.

Sungai Aare akan terang benderang, karena jutaan doa-doa ini akan menjadi cahaya yang menerangi ketenangan tempatmu sekarang Ril.

Sampai kita berjumpa lagi, saat kamu bukakan pintu gerbang itu.

JADI KAPAN KITA PULANG?

Kita tidak akan pernah tahu.

Namun, jika panggilan pulang itu datang, pastikan bekal itu cukup.

Bern, Swiss, 2 Juni 2022
Ridwan Kamil
A Proud father of Emmeril Kahn Mumtadz

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article