Di G20 Ministerial Meeting on Culture di Magelang, september mendatang
Memendikbudristek gelar temu seni sebagai wadah penguatan ekosistem seniman, angkat kesenian tradisional di cagar budaya dan pertemukan musisi muda untuk berkolaborasi dan unjuk karya di Papua
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Temu Seni yang berlangsung di kota Jayapura, Papua 11 hingga 17 Juli 2022. Sebanyak 14 seniman muda yang memiliki beragam latar genre musik dan berasal dari berbagai tempat di Indonesia hadir di kota Jayapura untuk turut serta dalam sebuah ajang silaturahmi, apresiasi dan jejaring musik sekaligus memperkenalkan dan menambah gaung Indonesia Bertutur 2022 di daerah cagar budaya di Indonesia.
Kegiatan Temu Seni ini merupakan salah satu rangkaian dari Festival Mega Event Indonesia Bertutur 2022 yang dihelat menjadi bagian dari perhelatan akbar Pertemuan Menteri-Menteri Kebudayaan G20 (G20 Ministerial Meeting on Culture) dimana akan dilaksanakan di Kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada bulan September mendatang.
Program ini diadakan sebagai sarana penguatan ekosistem seniman-seniman muda, untuk memelihara keberlangsungan hidup kesenian Nusantara sebagai peninggalan budaya Indonesia.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek RI, Ahmad Mahendra menyampaikan, “Kegiatan Temu Seni ini kami hadirkan tidak hanya untuk mewujud menjadi wadah pertemuan para praktisi seni kontemporer dari berbagai wilayah di Indonesia, namun juga dapat menjadi sarana berbagi, diskusi, kolaborasi dan ajang bertukar pikiran antara seniman-seniman muda Indonesia.”
“Kami harapkan juga akan terbangun jejaring baru di antara para seniman muda ini yang nantinya akan muncul dukungan terhadap satu sama lain serta menjadi salah satu jalan pembuka terciptanya pengembangan karya-karya baru.”
“Kegiatan ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah para seniman untuk dapat mengenal warisan budaya dan sejarah yang dapat mereka manfaatkan dan diterjemahkan dalam rangka pengembangan karya seni,” ungkap Mahendra.
Sementara itu, Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2022, Melati Suryodarmo menjelaskan bahwa ajang Temu Seni menuju festival mega event Indonesia Bertutur 2022 mengutamakan peristiwa pertemuan, pertukaran, dan jejaring.
Seluruh peserta dipilih berdasarkan antuasiame mereka untuk bertemu dan berbagi pengalaman dan metode praktik mereka untuk menguatkan ekosistem seni yang mandiri dan jejaring. Di program ini, 14 seniman musik muda akan berpartisipasi dalam sejumlah agenda berupa Laboratorium Seni, Sarasehan dan Diskusi, Kunjungan Budaya dan Situs serta Pertunjukan Musik.
Lebih jauh, Melati memaparkan bahwa Jayapura, Papua merupakan kota kedua pelaksanaan Temu Seni yang sebelumnya diadakan di Tenggarong, Kalimantan Timur, dan akan diselenggaran di 2 lokasi lainnya, yaitu Bali dengan mengangkat tema Seni Tari, dan terakhir di Makassar yang membahas topik Seni Pertunjukkan.
Temu Seni Jayapura, Papua melibatkan 14 peserta dari berbagai provinsi, 2 fasilitator, yaitu maestro musik Indonesia yang telah mendapat berbagai penghargaan nasional dan internasional; Sutanto atau Tanto Mendut dan Joko Suranto (Gombloh), serta 2 narasumber yang merupakan antropolog, praktisi, peneliti seni, dan dosen; Enrico Yosi Kondologit dan Prof. DR. Djohan Salim, serta bekerja sama dengan komunitas seni lokal yang berperan penting untuk merancang pelaksanaan Temu Seni, yaitu Action Papua.