Lembaga training berbasis ilmu-ilmu Al Qur’an dan hadist PPA Institute menyelenggarakan webinar Marketing Jalan Langit bagi pengusaha dan calon pengusaha di seluruh Indonesia melalui jalur daring. Pelatihan yang fokus pada pemasaran (marketing) tersebut mendorong para praktisi bisnis untuk meletakkan tauhid sebagai dasar untuk menjalankan usaha-usaha mereka.
Menurut pendiri PPA sekaligus narasumber pelatihan Rezha Rendy, percepatan dalam hal apapun, khususnya sebuah perusahaan, maka dasar ketuhanan menjadi faktor utama pencapaian.
“Kalau kita berbisnis karena didasarkan pada nilai-nilai keagamaan, maka akan terjadi percepatan yang luar biasa, akan dikirim orang-orang terbaik, bahkan ketika usaha terkena badai pun karyawan-karyawan masih setia. Belum lagi modal yang dimudahkan, produk dibuat super quality. Maka siapapun yang menempuh jalan langit, maka Allah akan bukakan pintu keberkahan dari bumi dan langit,” tuturnya pada Senin (15/8).
Menurut Rendy, ada banyak pengusaha-pengusaha yang ketika menerapkan prinsip ketauhidan, perkembangan bisnisnya naik signifikan baik dari sisi omset, penetrasi pasar, nett profit dan akuisisi karyawan.
“Dalam Islam kita diajarkan bertakwa. Maka dalam teknis bisnis, misalnya seperti meluncurkan produk, itu ada panduannya dalam Al Qur’an. Kita siapkan sistemnya dulu, infrastrukturnya, bahan bakunya, alat kontrolnya sehingga ketika produk dikenalkan di masyarakat maka potensi berhasilnya lebih akurat.”
Rendy pun mencontohkan pengalaman pribadinya yang pernah menanggung rugi dan kehilangan potensi milyaran rupiah akibat tidak merujuk pada Al Qur”an.
“Bisa kita ambil pelajaran dari kisah penciptaan Nabi Adam pada surah Al Baqarah dari ayat 29 hingga 37. Hikmah kisah ini bisa kita relevansikan dengan teori pemasaran modern. Sebab Al Qur’an itu adalah kitab petunjuk, di dalamnya ada panduan teknis dalam melakukan sesuatu asalkan kita mau mencoba mengkajinya,” tutur pengusaha yang dulu pernah jualan gorengan tersebut.
Menurutnya, profesi tertinggi dari seorang pebisnis bukanlah menjadi direktur utama atau pemegang saham mayoritas, melainkan menjadi seorang hamba.
“Menjadi hamba adalah status tertinggi yang bisa dicapai. Ketika seseorang, apapun profesinya, bersungguh-sungguh menjadi hamba, maka kelak Allah akan menunjukkan jalan-jalan kebaikan dalam membangun usahanya. Ada seorang peserta yang setelah mempraktekkan materi PPA, omset usahanya nembus angka 140 miliar rupiah. Padahal sebelumnya untuk mendapatkan 60-70 miliar pun susah.”
Kuncinya, kata Rendy lagi, adalah mengetahui apa yang diinginkan Allah.
“Banyak yang tahu tentang keinginannya tapi tidak banyak yang tahu tentang keinginan Penciptanya. Maka wajar kalau banyak bisnis bangkrut, merugi, ditipu dan lainnya karena kita banyak melanggar keinginan Pencipta.”
PPA Institute telah melakukan riset selama lebih dari 10 tahun kepada lebih dari 120 ribu orang di tiga negara (Indonesia, Malaysia dan Singapura). Konsep yang dinamakan The Fundamental of Miracle Life ini telah sukses memandu masyarakat untuk mendapatkan hidup yang lebih berkualitas berbasis Al Qur’an dan hadist.