Program rencana suksesi
Kita menyadari bahwa rencana suksesi di organisasi membutuhkan perencanaan yang matang. Ada beberapa prinsip yang mendasari suksesnya proses suksesi ini.
Value driven. Banyak orang menyangka bahwa suksesi yang paling penting harus dilakukan pada manajemen puncak saja. Padahal, suksesi harus dilakukan di sepanjang titik-titik kritis organisasi, terutama posisi yang membawa dampak besar di organisasi, baik pada posisi yang berdampak pada tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk jangka pendek, posisi apa yang paling memengaruhi angka penjualan dan operasional harian? Untuk jangka panjang, posisi apa yang paling menjamin jalannya organisasi untuk tetap menjaga rencana strategi perusahaan?
Terintegrasi. Agar program suksesi dapat berjalan secara konsisten, tetap efisien dan efektif, evaluasi berkesinambungan perlu dilakukan. Biasanya divisi HRD-lah yang diserahi tanggung jawab ini. Namun sebenarnya, pihak yang paling bertanggung jawab terhadap suksesi adalah pimpinan perusahaan.
Talenta-talenta yang menjanjikan bagi masa depan ini dapat diturutsertakan dalam program high potensial dan sejenisnya. Dalam program ini, para talenta ini mendapat tugas untuk mengembangkan kompetensi yang mereka butuhkan di masa mendatang. Jadi, program suksesi ini tidak sekadar memilih pengganti jabatan tertentu ketika pejabatnya sudah tidak aktif, tetapi juga merupakan sebuah program persiapan integratif yang menyasar pengembangan beragam kompetensi, baik soft maupun technical skills.
Data-intuition based. Kita sebenarnya dimudahkan dengan karakter generasi muda yang lebih data savvy dan data hungry. Namun, pengambilan keputusan oleh pejabat saat ini yang bersifat intuitif berdasarkan pengalaman jatuh bangun mereka pun akan sayang bila sampai punah. Untuk itu, coaching yang dapat merabarasakan proses pengambilan keputusan dengan kombinasi antara penggunaan data dan intuisi ini perlu dilakukan secara berkesinambungan.
Inclusive. Program suksesi tidak bisa kita lakukan secara tertutup lagi. Dalam filsafat kinerja yang transparan, siapa pun yang berbakat berhak diberi kesempatan yang lebih baik. Identitas para talenta ini karenanya bukan rahasia lagi, apalagi kita juga mengharapkan keterlibatan para stakeholder dalam desain dan implementasi program ini agar wawasan para talenta-talenta ini lebih cepat berkembang.
Komunikasi yang terbuka dan segamblang mungkin mengenai suksesi ini akan membuat organisasi terhindar dari salah pengertian dan gosip tak perlu. Selain divisi HRD yang menjaga dan memonitor program, evaluasi terhadap retensi program ini juga perlu dilakukan secara berkala.
Besar kemungkinan suksesi yang sudah direncanakan tidak berjalan mulus sehingga program juga perlu direvisi. Bisa saja talenta yang digadang-gadang ternyata di tengah jalan mengurungkan niatnya. Atau, individu yang tadinya merasa diri mumpuni untuk suatu peningkatan jabatan tapi tidak terpilih, merasa kecewa dan meninggalkan organisasi.
Risiko suksesi pasti ada, tergantung pada karakter masing-masing organisasi. Namun, kita tetap harus ingat bahwa transparansi mengenai rencana suksesi dan kesempatan yang diberikan akan membangun trust, kredibilitas, dan engagement yang lebih besar.
EXPERD, HR Consultant/Konsultan SDM
Diterbitkan di Harian Kompas Karier 13 Agustus 2022