Seiring bertambahnya usia, penurunan kepadatan massa tulang pasti terjadi. Prof. Ichramsiah juga mengatakan bahwa puncak kepadatan massa tulang berada di usia 20-an. Adapun setelah memasuki usia 30-an ke atas, kepadatan massa tulang akan menurun. Oleh karena itu, upaya pencegahan sebaiknya sudah dimulai ketika memasuki usia 30-an.
Anita A. Hutagalung, Ketua Umum Perwatusi menjelaskan momentum HON penting agar masyarakat Indonesia selalu bergerak untuk menjaga kepadatan tulang. “Di Indonesia, kurangnya pemahaman tentang pentingnya aktivitas fisik, nutrisi, dan pola makan dengan gizi seimbang diyakini sebagai penyebab meningkatnya jumlah pasien osteoporosis. Bahkan, menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, 2 dari 5 penduduk Indonesia diperkirakan berisiko osteoporosis.”
“Oleh karenanya Perwatusi bersama-sama dengan Entrasol berkomitmen untuk mengurangi angka kejadian osteoporosis dan berinisiatif melakukan kegiatan ini agar setiap masyarakat Indonesia menyadari risiko osteoporosis sehingga tahu bagaimana dapat mencegahnya,” ungkap Anita.
Banyak pengidap tidak menyadari tulangnya kian menipis
Osteoporosis disebut penyakit senyap atau silent disease karena proses pengeroposan tulang tidak disertai gejala, dan sering tidak disadari kehadirannya. Pasien baru sadar ketika merasa nyeri setelah terjadi sesuatu, misalnya tergelincir atau terbentur kemudian terjadi patah tulang.
Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan salah satunya adalah dengan rutin beraktivitas fisik. dr. Antonius Andi Kurniawan, SpKO, dokter spesialis kedokteran olahraga, mengatakan bahwa aktivitas fisik perlu dilakukan minimal 30 menit setiap harinya.
“Saat berolahraga, kita membangun otot dan daya tahan, sekaligus membangun dan mempertahankan jumlah dan ketebalan tulang atau kepadatan massa tulang. Bukan hanya itu, kesehatan jantung pun juga bisa dijaga dengan rutin melakukan aktivitas fisik ini. Jenis latihan yang tepat untuk mencegah risiko osteoporosis adalah yang bersifat menahan beban (Weight-bearing), ketahanan (resistance), dan fleksibilitas. Dengan aktivitas fisik 30 Minutes Everyday tentunya akan membangun tulang yang sehat dan akan berpengaruh kepada otot dan kesehatan jantung yang baik, dan tentunya diperlukan nutrisi setiap hari untuk mendukung aktivitas fisik tersebut,” ujar dr. Andi.
Selain melakukan aktivitas fisik, dr. Putri Sakti, M.Gizi, SpGK, AIFO-K, dokter spesialis gizi klinik dan ahli ilmu faal olahraga klinis juga mengatakan bahwa pola hidup sehat dengan nutrisi yang seimbang juga perlu dilakukan. “Tingkat keparahan pengeroposan tulang bisa dihambat dengan meningkatkan asupan makanan bergizi, khususnya yang mengandung kalsium dan vitamin D. Kedua nutrisi ini penting untuk membantu pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang.”
“Selain itu, untuk membantu kesehatan tulang yang baik tentunya diperlukan kekuatan otot dan kesehatan jantung yang baik, dimana tulang otot dan jantung adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Maka diperlukan nutrisi setiap hari untuk menjaga hal tersebut seperti nutrisi tinggi kalsium dan vitamin D, serta yang mengandung ekstrak buah zaitun untuk mencegah osteoporosis sekaligus menjaga kesehatan jantung dan menangkal radikal bebas. Hentikan juga rokok dan alkohol karena keduanya bisa merusak sel-sel tulang,” papar dr. Putri.