Minggu, November 24, 2024

Dari pemuda untuk laut Indonesia

Must read

Generasi muda adalah aktor penting pada banyak aspek kehidupan, termasuk pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Hal ini mengemuka dalam acara Dialog Konservasi, yang bertemakan “Dari Pemuda untuk Laut Indonesia”, pada Sabtu (22/10) di Trans Studio Mall Denpasar, Bali. Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dalam rangka Hari Sumpah Pemuda serta sebagai rangkaian dari kegiatan Misi Lestari 2022. Tahun ini, dengan mengangkat tema #MissionoftheOcean (MOTO), YKAN mengajak masyarakat untuk peduli laut dan menjaga kelestarian keanekaragaman biotanya.

“Kolaborasi adalah kunci untuk keberhasilan konservasi. Salah satu pihak yang harus aktif  terlibat adalah generasi muda. Kalau kita ingat, dulu di masa pergerakan, banyak tokoh muda lahir dan mewarnai sejarah bangsa Indonesia. Terkait konservasi, pemuda juga bisa berperan penting membuat perubahan yang mendukung pengelolaan lestari,” terang Small Scale Fisheries Manager YKAN Nandana Godjali.

Nandana menambahkan bahwa dalam kerja-kerja di lapangan, YKAN juga banyak didukung oleh generasi muda. “Contohnya adalah dalam program pendataan ikan yang kami kembangkan bersama mitra untuk mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Crew Operating Data Recording System (CODRS).”

“Dalam pelaksanaannya kami banyak melibatkan nelayan, yang sebagian besar adalah pemuda. Melalui data yang diambil oleh nelayan, dapat diperoleh gambaran terkini mengenai kakap dan kerapu. Data ini digunakan untuk mendukung kebijakan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Selain itu tentu masih banyak yang bisa dilakukan pemuda untuk mendukung pelestarian alam termasuk laut, salah satunya dengan ikut Misi Lestari,” tambahnya.

Salah satu tantangan besar untuk menjaga kelestarian ekosistem laut dan pesisir adalah sampah laut. World Economic Forum memperkirakan tahun 2050 akan terdapat lebih banyak sampah plastik di lautan daripada ikan. Hal ini tentu harus segera dicari jalan keluarnya. Banyak upaya dan riset dilakukan untuk mengurangi sampah plastik. 

Tahun 2019, Kopernik melakukan riset terkait penggunaan teknologi pendingin alternatif berkelanjutan berupa ice pack guna ulang dan insulated cool box kepada penjual ikan keliling di Nusa Tenggara Timur. Hasilnya, kombinasi teknologi tersebut dapat menjaga suhu pendingin lebih rendah hingga rata-rata 9°C dan menjaga kesegaran ikan lebih baik dibandingkan cara tradisional,” jelas Senior Analyst Kopernik Ivanie Destilla.

“Kombinasi teknologi tersebut juga dapat mengurangi jumlah sampah plastik dan kotak gabus di laut. Saat ini Kopernik sedang mempromosikan penggunaan teknologi pendingin alternatif berkelanjutan kepada nelayan di Papua, dengan tujuan meningkatkan pendapatan nelayan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.”

Untuk laut Indonesia yang lestari 

Terletak di jantung segitiga terumbu karang, pusat keanekaragaman hayati laut dunia, membuat Indonesia dianugerahi keanekeragaman hayati laut yang melimpah. Sumber daya kelautan di Indonesia menopang secara langsung penghidupan lebih dari 2 juta orang yang berprofesi sebagai nelayan dan sektor yang lain yang menggantungkan hidupnya dari laut seperti ekowisata dan industri perikanan (KKP, 2018). 

Upaya penyadaran tentang arti penting laut harus terus dilakukan lewat bermacam medium, seperti Misi Lestari. Kegiatan Misi Lestari, yang mengusung konsep 4 pilar, yaitu Environment, Educate, Engage, dan Entertain, merupakan salah satu cara bagi YKAN mengajak masyarakat luas terlibat dalam upaya konservasi ekosistem laut. Ajakan ini dilakukan lewat kegiatan menyenangkan dengan unsur olahraga, yaitu lari. 

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article