Kalimantan Timur juga telah mengidentifikasi luasan potensi kawasan untuk pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial dengan total 2,2 juta hektare di 12 lokasi. Kawasan indikatif ini terdiri dari tipologi lahan basah, koridor satwa liar, kawasan bernilai konservasi tinggi, dan taman keanekaragaman hayati. Hasil identifikasi kawasan tersebut kemudian diadopsi melalui SK Gubernur Kalimantan Timur Nomor 522.5/K.672/2020.
Di samping itu, hal yang tak kalah penting dalam mendukung pencapaian FCPF adalah penguatan kapasitas untuk Kesatuan Pengelolaan Hutan dan konsesi hutan produksi dalam menerapkan prinsip pengelolaan hutan lestari, serta implementasi atau audit pembalakan rendah dampak karbon. Hingga 2022, sudah terdapat 1,5 juta hektare konsesi yang menyandang sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dengan predikat baik.
Keberhasilan Kalimantan Timur dalam menjalankan FCPF perlu disebarluaskan ke tingkat global. Apalagi pengumuman ini hadir bersamaan dengan terselenggaranya Konvensi Internasional untuk Perubahan Iklim COP 27 di Mesir. YKAN pun menghadirkan sesi diskusi tentang pembelajaran penting dari FCPF di Paviliun Indonesia, pada Selasa, 15 November 2022.
Sesi diskusi ini membahas pengalaman Pemerintah Indonesia dan Provinsi Kalimantan Timur dalam merancang, merundingkan, dan mengimplementasikan program pengurangan emisi FCPF, termasuk bagaimana mereka terlibat, serta membangun komitmen dan kolaborasi para pemangku kepentingan. Sesi FCPF ini juga akan menyoroti kemajuan, tantangan, pembelajaran dan langkah selanjutnya, yang diperkaya dengan perspektif dari para pendukung FCPF.
Tentang YKAN
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, YKAN memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan non-konfrontatif, dan membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari.
Bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait termasuk pemerintah, mitra perusahaan, dan masyarakat, YKAN akan memajukan misi konservasi di Indonesia. YKAN berkomitmen pada pendekatan nonpartisan berbasis sains yang menggabungkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, kearifan lokal, dan inisiatif konservasi berbasis masyarakat.