1. Bantu Warga Desa Jadi Hebat dengan Gerakan Bebas Internet di Desa Terpencil
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis data bahwa pengguna internet di
Indonesia sudah mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022—2023, meningkat 2,67% dibandingkan periode sebelumnya. Namun, di tengah meningkatnya pengguna internet, masih ada wilayah di Indonesia yang sama sekali belum terpapar internet.
Sebagai bagian dari program RFG Grant, gerakan ini diinisiasi oleh Alfi Yani, salah satu karyawan Great Eastern Life Indonesia, yang kemudian didukung penuh untuk direalisasikan. Gerakan ini bertujuan memberikan akses internet untuk Desa Hegarmanah, Garut, Jawa Barat.
Sebelum terjadi pandemi Covid-19, desa yang terletak di pelosok Garut ini belum terpapar internet. Pada 2020, saat pandemi Covid-19 melanda yang di mana mengharuskan segala bentuk komunikasi fisik sebisa mungkin dibatasi, barulah desa ini mengenal internet.
Sejak itu, Desa Hegarmanah memiliki program untuk bertransformasi secara digital dengan menyediakan akses internet gratis untuk seluruh warga desa yang dimulai secara bertahap. Sejak pandemi hingga akhir 2022, baru 4 dari 8 RW yang telah terjangkau internet dan awalnya program tersebut dicanangkan akan selesai pada 2026.
Sejak Desember 2022 hingga Januari 2023, Great Eastern Life Indonesia melengkapi sisa 4 RW yang belum terjangkau internet dengan menyediakan infrastruktur jaringan dan instalasi.
Dengan demikian, per Januari 2023, seluruh RW di Desa Hegarmanah telah terjangkau internet dan semua warga desa bisa mengakses internet secara gratis. Selain di ruang-ruang terbuka, seperti di persawahan dan balai desa, internet juga disediakan di sekolah-sekolah. Tersedianya akses internet tersebut diharapkan bisa membantu warga desa untuk Jadi Hebat, Reach for Great, dengan mengembangkan usahanya ataupun membantu anak-anak belajar berbagai hal.
Berdasarkan data demografi Desa Hegarmanah per Januari 2023 sebanyak 60% dari warga desa merupakan petani sedangkan 30% sisanya adalah pedagang dan industri rumahan. Lewat pemanfaatan internet, potensi-potensi warga desa bisa semakin diberdayakan.
Misal, dengan menjual hasil tani atau produk industri rumahan lewat lokapasar (market place) dengan jangkauan target pasar yang lebih luas sehingga warga desa bisa memperoleh nilai jual yang lebih layak.
Potensi lain yang juga bisa dikembangkan oleh warga desa ialah ranah pariwisata. Dengan adanya internet, warga desa bisa mengekspos berbagai keindahan Desa Hegarmanah ke pengguna internet di seluruh penjuru dunia.
Kepala Desa Hegarmanah, Pendi Effendi, mengungkapkan, “Dalam lima tahun ke depan, saya melihat desa ini akan menjadi desa mandiri berkat adanya internet. Kemandirian yang tidak hanya tertulis di piagam penghargaan, tetapi juga kemandirian yang tumbuh di tiap-tiap warga desa. Hegarmanah bisa berdiri di atas kaki sendiri. Para tani dan pelaku usaha bisa semakin melejit sehingga perekonomian desa juga bisa terus meningkat.”