#SeninCoaching
#Lead for Good: Mental Health & Corruption
Oleh Mohamad Cholid, Practicing Certified Executive and Leadership Coach
“Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.” (QS Az-Zumar {39}: 9)
Krisis kesehatan masyarakat dan kemiskinan lebih dari sekadar saling berdekatan, tapi bisa merupakan urusan yang sama sebangun. Demikian menurut Dr. Jim Yong Kim, medical doctor dan Ph. D bidang antropologi lulusan Harvard University.
Berdasarkan ilmu dan pengalamannya, antara lain sebagai direktur penanggulangan HIV/AIDS WHO (World Health Organization), Dr. Jim kemudian menerapkan lagi pendekatannya untuk mengatasi tantangan realitas.
Dalam kapasitas sebagai Presiden World Bank ke-12 (2012 – 2019), ia mengarahkan lembaga kemitraan multilateral yang memberikan pinjaman lunak ke negara-negara berkembang tersebut meningkatkan perhatian pada penanganan penyakit-penyakit yang menyerang golongan rentan ekonomi. Selama tujuh tahun itu, diperkirakan ada 20-an juta orang tertolong.
Barangkali kalau Dr. Jim berpendidikan psikologi, kaitan kesehatan mental dan korupsi yang merugikan ekonomi dan integritas berbangsa di negara-negara berkembang, akan dia upayakan diatasi juga.
Korupsi, yang menurut kalangan psikolog dianggap sebagai patologi sosial, sudah saatnya diwaspadai, sejauh mana kaitannya dengan kesehatan mental para pelakunya.
Adakah korelasi antara perilaku koruptif dengan stabilitas mental seseorang? Apakah melakukan tindak korupsi dan manipulasi jabatan bukan merupakan ekspresi golongan orang rendah diri kronis, yang selalu butuh kelihatan hebat di masyarakat, kalau perlu diongkosi dengan menilep uang lembaga yang dimpimpinnya atau tindakan ilegal lain yang membuatnya banyak duit?
Bagaimana penyelewengan posisi dan kewenangan menghasilkan suatu kebijakan untuk menguntungkan diri sendiri atau kelompoknya? Apakah itu bukan satu bentuk gangguan akal sehat – sebagaimana perilaku serakah?
Desember 2020 terbit karya tulis ini: “Corruption and Mental Health: Evidence from Vietnam”, hasil penelitian Smriti Sharma (Newcastle University), Saurabh Singhal (Newcastle University dan IZA Institute of Labor Economics), dan Finn Tarp (University of Copenhagen). Mereka menyatakan, “kami menemukan bukti kuat dan konsisten (petty) korupsi berkorelasi positif dengan psychological stress.”