Endang menjelaskan lebih lanjut, setelah dibangunnya foodcourt ini dirinya bisa berjualan dengan nyaman. Keuntungannya pun diakui sangat menarik. Sehari dirinya bisa berjualan puluhan porsi pempek. Selain itu dirinya bisa menjual hingga dua dus Le Minerale dalam sehari di hari kerja, dan sampai 3 dus di akhir pekan.
Sementara Solihat lebih fantastis penjualan soto mie-nya bisa tembus ratusan porsi saat akhir pekan. Karena itu baik Endang maupun Solihat merasa sangat bersyukur kepada Mayora dan Le Minerale.
“Sebagai timbal balik, kami mengutamakan menjual produk dari Mayora seperti Kopi Torabika, dan air Le Minerale. Kalau bukan dibangun Mayora kami masih jualan di tenda kumuh,“ ujar Solihat bahagia.
Hal itu juga diamini Endang. “Itu kesadaran kami berterima kasih jadi utamakan menjual produk Mayora dan Le Minerale. Ini dari kumuh sampai rapi dibangun gratis dari tadinya tenda kumuh. Karena itu saya utamakan jual Le Minerale sebagai tanda terima kasih saya,” urai Endang bersungguh-sungguh.
Foodcourt Sempur, Bogor
Yesi, pedagang nasi ayam bakar di Foodcourt Sempur juga mengaku senang bisa berjualan di tempat yang dibangun Mayora tersebut. “Kami pedagang pada prinsipnya senang dibangun tempat sebagus ini dan jadi mengutamakan menjual produk Mayoran dan Le Mineral,” ujarnya.
Andri dan Jamhuri, dua pekerja muda yang tinggal di Jalan Baru Bogor dekat Sempur mengaku jadi lebih senang berkunjung ke Taman Sempur setelah ada pembangunan Foodcourt Sempur. “Tempatnya jadi lebih nyaman. Saya sering ke sini saat weekend untuk jogging atau sekadar duduk di foodcourt ini,” jelas Andri.
Pun demikian dengan Jamhuri, temannya yang bersamanya sedang menikmati senja di hari minggu sebelum memulai aktivitas pekerjaannya kembali di Hari Senin. “Ini dulu tempat pedagang kaki limanya tidak teratur. Sekarang jadi rapi nyaman. Mantap Le Minerale bangun tempat ini,” ujar Jamhuri.
“Jadi kalau bisa jangan hanya di Sempur tapi tempat lain juga dibangun jadi lebih banyak tempat nongkrong yang enak,” Jamhuri menyarankan seraya tertawa kecil.
Dihubungi terpisah melalui sambungan telepon, dosen Periklanan Universitas Muhamadiyah Jakarta, Agus Hermanto menjelaskan, merek-merek AMDK baru seperti Le Minerale rupanya sangat aktif berkomunikasi alias branding. Tak hanya ke pengguna, tapi Le Minerale aktif menggenjot branding-nya hingga ke berbagai level saluran distribusi.