#SeninCoaching:
#Lead for Good: Achiever and miserable
Mohamad Cholid, Practicing Certified Executive and Leadership Coach
“… many high achievers are miserable and depressed,” Dr. Marshall Goldsmith
Safi Bahcall merupakan salah satu ikon ilmuwan – sarjana fisika lulusan Harvard dan PhD dari Stanford — yang berhasil menjadi pengusaha dan CEO sukses, memimpin perusahaan bioteknologi bernilai milyaran dolar, serta menjadi penasihat (council of science) Presiden Obama. Bukunya, Loonshot, jadi national bestseller, #1 most recommended book di kalangan CEO dan entrepreneur (survei Bloomberg), dan diterjemahkan ke 21 bahasa.
Dengan sederet prestasi seperti itu Safi Bahcall ternyata sulit berbahagia.
Itu terungkap dalam sesi LPR (Life Plan Review), forum pertukaran uneg-uneg dengan semangat saling mendukung, tanpa judgment, tidak ada ucapan sinis, di antara orang-orang sukses – ada mantan direktur Bank Dunia, para CEO perusahaan-perusahaan besar, plus orang-orang tanpa jabatan tinggi yang berhasil di bidang masing-masing, serta kalangan entrepreneur. Ini berlangsung di masa pandemi covid kemaren. Pesertanya dari pelbagai tempat di dunia.
LPR dikerjakan setiap Sabtu dan Minggu selama 10 pekan, difasilitasi Marshall Goldsmith, #1 executive coach di dunia dan Mark Thompson, yang dikenal sebagai coach kalangan CEO, menggunakan zoom. Satu sesi berlangsung tidak lebih dari 90 menit, peserta rata-rata delapan orang untuk satu kelompok.
Dalam setiap sesi, para peserta akan menyampaikan atau ditanya, apa upaya terbaik yang sudah dilakukan terkait sejumlah hal yang mereka pilih sendiri untuk diraih. Seperti, “Did I do my best to set clear goals?”, atau “Did I do my best to find meaning?”, “Did I do my best to be happy?”
Ini tampak mudah kita pahami, namun sulit dalam praktek. Pada skala 1 – 10, setiap orang mesti jujur terbuka menyampaikan di angka berapa selama sepekan kemaren upaya terbaik yang dilakukan untuk, misalnya, berbahagia. Dalam upaya ini jelas tidak ada pihak lain ikut campur, seluruhnya merupakan tanggung jawab masing-masing.
Namun, untuk mengevaluasi kualitas upaya-upaya terbaik kita, bisa jadi juga tujuan-tujuan yang akan kita raih, sebaiknya dilakukan bersama orang lain, komunitas kecil terdiri orang-orang yang like-minded souls.
Ini bukan permainan solo. Itulah pentingnya forum LPR. Kalau Anda melakukannya sendirian semua, menurut Marshall Goldsmith, ibarat membuat kue ulang tahun untuk dimakan sendirian atau berpidato di ruangan kosong.
Dalam forum LPR para peserta lain tanpa judgment akan memberikan saran, feedforward, tindakan nyata perbaikan agar pekan depan skor bisa naik.