Cerita di atas, sekedar hiburan kecil untuk membaca peristiwa hari-hari ini. Kekuasaan dalam republik tidak mungkin dikelola dalam nalar dagang dan primordialisme keluarga sebagai nada dasar. Jika hari-hari ini, pelawak Tessy tersinggung untuk inisial ‘T’, yang sedang viral, orang bertanya-tanya apa mungkin tikus-tikus yang berumah dalam republik bisa ditangkap. Tetapi jika semua sudah berubah menjadi tikus, apa mungkin?
Gus Dur yang jenaka mungkin saja menjawab begini, “Ya mungkin saja, nama juga republik tikus… gitu saja kok repot!” Ia pun tertawa sambil mengangkat kepalanya.
Pada akhirnya generasi reformasi selesai. Orde Baru sudah purna. Soekarno pun adalah sejarah. Sementara kita masih berada di garis republik yang kian samar. (*)