Dalam semangat Sumpah Pemuda yang menginspirasi keberanian generasi muda untuk meraih masa depan yang lebih baik, Generasi Z dan Milenial di Indonesia kini mengambil langkah besar di bidang investasi digital, terutama kripto.
Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan platform kripto lokal, lebih dari 60% investor kripto di Indonesia berada di rentang usia 18-30 tahun.
Kepala Bappebti, Kasan, menyatakan Generasi Z dan Milenial di Indonesia semakin mendominasi investasi kripto, menunjukkan antusiasme tinggi pada aset digital sebagai alternatif pengelolaan keuangan.
Kemajuan teknologi, termasuk blockchain, telah menarik minat generasi muda terhadap investasi kripto, yang kini dianggap sebagai instrumen investasi potensial.
Tren ini didukung oleh data usia investor kripto di Indonesia hingga September 2024, menunjukkan 26,9% investor berusia 18-24 tahun dan 35,1% berusia 25-30 tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan investor di kelompok usia lain, menegaskan peran besar generasi muda dalam ekosistem kripto di Indonesia.
Perkembangan ini mencerminkan kemudahan akses edukasi tentang kripto yang berkembang, memungkinkan generasi muda untuk cepat belajar dan mengadopsi investasi kripto.
Kasan juga menambahkan, “Sebagai generasi penerus, anak muda perlu peka terhadap perkembangan teknologi dan finansial. Literasi keuangan, termasuk pemahaman tentang kripto, sangat penting agar generasi muda dapat memilih investasi yang tepat dan menghindari risiko keuangan yang tidak perlu.”
Menurut hasil survei Indonesia Millennial and Gen Z Report (IMGR) 2024, 38% generasi Milenial dan 41% Gen Z di Indonesia secara teratur menyusun anggaran keuangan bulanan, sementara 32% Milenial dan 26% Gen Z menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan dan investasi. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen keuangan dan investasi kini menjadi prioritas bagi generasi muda.
CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, juga mengungkapkan bahwa generasi muda semakin memilih investasi kripto sebagai bagian dari strategi keuangan mereka.