Sabtu, November 23, 2024

Dunia Terbakar di Kuartal Pertama Abad 21

Must read

Pengusaha muda itu lalu memegangi dada sebelah kirinya sebelum akhirnya jatuh tersungkur. Gadget dalam genggaman tangannya terpental dengan layar yang masih bersinar. Hanya terdengar suara memanggil berulang-ulang; “Hello, hello. (Musik fade out, berganti alunan instrumentalia piano).

Satu scene dari belahan dunia lain. Duduk seorang Lansia yang baru tiga tahun pensiun dari pekerjaan sebagai guru, dan masih dipercaya sebagai ketua sebuah yayasan badan amal. Sambil beraktivitas dengan hobinya-merawat tanaman bonsai diatas pot bunga kecil. Aktivitasnya terhenti oleh bunyi sebuah notifikasi dari laptopnya yang terbuka online. 

Sebuah Notifikasi warning yang mengabarkan bahwa hardisknya telah terinfeksi virus. Apabila tidak segera diperbaiki, komputernya tidak akan bisa digunakan lagi. Untuk itu harus  menghubungi nomer telepon yang tertera pada iklan. Karena percaya iklan itu, Ia pun menghubungi nomer tersebut. Percakapan selanjutnya dimulai.

Ia diminta mengunduh sebuah aplikasi supaya komputernya aman dari virus. Semua yang dipandu oleh suara telpon dari seberang Ia lakukan dengan patuh. Akibatnya? Semua data pribadi komputer teretas, termasuk nomer akun perbankan. Tabungan miliknya ikut ludes. Dalam rasa penyesalan yang sangat, Ia menulis pesan dengan jari tangan gemetar.

Seperti halnya merawat tanaman bonsai, kita harus tahu kapan membiarkan ranting tumbuh dan kapan harus memangkasnya. (Menekan enter, membagikannya lewat platform media sosial miliknya).

(Dalam layar, close up tanaman bonsai berubah perlahan-dislove menjadi sebuah front– medan peperangan. Suara renteten peluru keluar dari senjata otomatis blending suara ledakan. Dropping pasukan, bergerak, berlindung, menembak, masyarakat sipil kocar-kacir, terkapar. Antrean makanan, barisan panjang pengungsi eksodus mencari suaka).

Suara dalam orasi (Semakin menggema);

 “Semuanya adalah fakta. Tanpa fakta kita tidak bisa mendapatkan kebenaran. Tanpa kebenaran kita tidak bisa memiliki kepercayaan.  Apakah tatanan Internasional yang berdasarkan aturan saat ini masih bisa pertahankan, sementara kita saat ini menyaksikan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Ukraina, Sudan, Haiti, Gaza? 

Kita harus lebih berani  menatap pandangan ke depan;

Membawa dunia lebih berbelas kasih.

Membangun kesetaraan

Dunia yang aman dari fasis dan tiran. 

Sendirian, tak perduli seberapa hebatnya anda, hanya akan mencapai sedikit hal. Ini tentang apa yang bisa kita lakukan bersama. Sesuatu yang bisa mengikat kita. Untuk menghadapi dunia yang sedang terbakar.”

Bogor, Minggu ke-3 November 2024

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article