Sabtu, November 30, 2024

Template Kehancuran lewat Proyek Strategis Nasional

Must read

BAGIAN 2

Banjir lumpur terjadi tidak menuruti jalur sungai. Dia menggasak lembah-lembah dan menerjang rumah serta memotong jalan desa dan dusun.

Banjir lumpur itu membawai potongan-potongan kayu dan bebatuan besar kecil. Juga merubuhkan pepohonan yang tak kuat menahan terjangan bah lumpur itu.

Harap diketahui, di bukit di atasnya dusun Kali Gendol itu ditengarai ada 6 ‘watu glundung’ (batu lepas) sebesar 2-3 kali besaran rumah siap menggelinding lepas menggilas rumah² yang ada di bawahnya.

Kala kemarin dan tadi, lumpur itu menerjang halaman rumah di samping bawah rumah Pak Sodek di Kali Gendol.

“Ini akibat Proyek Celeng! Proyek Celeng!”, maki seseorang warga muda. Pastilah dia dulunya bagian dari barisan yang terakhir melawan, sebelum Ganjar mengganjar warga kontra dengan menerbitkan Izin Penetapan Lokasi (IPL) Tambang jilid 3 untuk masa 3 tahun!

IPL sialan itu diterbitkan beberapa saat sebelum dia lengser dari Gubernur Jateng September 2023, dan seketika lalu melenggang serta menyibukkan diri dalam mimpi sebagai Capres RI.

Akibat penerbitan IPL ke-3 yang inskontitusional itulah maka para Marhaenis dan patriot-patriot yang melawan dan berusaha keras mempertahankan tanah airnya untuk tak dikuasai pihak lain, sesuai dengan pesan leluhurnya para tentara Pangeran Diponegoro, pun terpaksa menyerah kalah.

Proyek Celeng yang dimaksud dalam cacian itu tentulah Proyek Strategis Nasional Bendungan Bener, yang oleh Jokowi dipaksakan dengan memakai kekuatan penuh Parcok (Partai Coklat, maksudnya Polri) Cabang Jateng, pimpinan Jenderal (Pol) Lutfi, Gubernur Jateng terpilih di Pilkada 2024 barusan.

Jenderal Ahmad Lutfilah itu yang telah mengerahkan seluruh kekuatan Polri Polda Jateng untuk menyerbu dan mengobrak- abrik rumah warga, menangkapi anak-anak, pemuda dan orang tua serta memukulinya. Juga menjarahi bebuahan tanaman warga, mencuri alat-alat kerja tani warga sambil memfitnah bahwa alat-alat tajam itu sebagai senjata untuk melawan Pemerintah Jokowi dan lain sebagainya.

Banjir juga menimpa di wilayah bagian bawah desa Wadas. Membanjiri jalan desa dan menggelontori terowongan di jembatan jalan layang, jalan akses menuju query.

Belum didapat foto-foto rumah yang ada di lereng-lereng di bawah jalan di dusun Kaliancar dan Krajan.

Tak hanya Banjir lumpur. Ternyata benar bahwa longsor juga terjadi dan menimpa rumah yang baru dibangun dengan uang ganti rugi (paksa) di Krajan.

Dinding rumahpun rontok bahkan rubuh!

Tak nampak aparat pemerintah daerah dan BPBD ikut membantu warga mengatasi bencana terencana ini. Huh!

Yogyakarta, 29 November 2024

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article