KINI – kita memasuki era ‘Post Truth’ dimana kebenaran bukan berdasarkan fakta melainkan persepsi – yaitu kebenaran yang diinginkan dan diyakini bersama.
Ruang redaksi media utama kini – termasuk di negeri kita – diwarnai agenda dan setting serta framing akan diapakan dengan adanya suatu kejadian – fakta fakta yg didapat reporter di lapangan. Media mengolah dan mengarahkan dengan narasi dan narasumber tamu yang dipilih, dikutip, sebelum ditayangkan sesuai yang diinginkan. Bukan informasi yang sebenar benarnya.
Di masa lalu, ruang berita dapur redaksi (news room) menyusun duduk perkara suatu kejadian peristiwa. Kini sidang redaksi sibuk bagaimana mengarahkan pembaca pada kesimpulan yang diinginkan konglomerat pemilik media, afiliasi politik, atau disukai pemasang iklan, juga sesuai order sponsor atau partai / kelompok mana dia berafiliasi juga NGO kaki tangan asing. (*)