Sabtu, Februari 22, 2025

The Prabowo’s Way: Kompromi Danantara

Must read

Supaya apa? Terhindar dari intervensi politik maupun dimanfaatkan jadi “kendaraan politik” lagi. Khusus Danantara, biarkan mandiri. Beroperasi atas pakem aksi-aksi korporasi dan bisnis murni. Bahasa resminya, based on the real business and strategic judgment.

Mantan-mantan Presiden atau Wapres, cukup mengawasi dari luar saja. Dewas dan eksekutor pelaksana, sejak awal pastikan tidak berambisi nyapres atau nyaleg. Boleh punya ambisi politik, tapi mundur dari Danantara.

Nah, apa itu Danantara? Kependekan dari Daya Anagata Nusantara. Sebuah nama lumayan manis untuk disematkan pada Badan Pengelola Investasi (Sovereign Wealth Fund) di tanah air.

Badan ini diharapkan menjadi super-holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perannya adalah mengelola dan mengoptimalkan kekayaan negara dengan cara investasi strategis.

Sesuai dengan makna filosofis namanya. Daya berarti energi. Anagata adalah masa depan. Nusantara adalah tanah air Indonesia. Jika dirangkai lengkap maka bermakna: kekuatan ekonomi yang menjadi energi masa depan Indonesia. Dahsyat, bukan?

Tetapi, kehadiran Danantara sesungguhnya agak terlambat. Jika dibandingkan dengan super-holding sejenis di dua negeri tetangga. Yakni SIngapura dan Malaysia.

Danantara ketinggalan 51 tahun, jika dibandingkan dengan Temasek-nya Singapura. Karena Temasek sudah didirikan sejak 1974. Tak heran jika sekarang total asetnya lebih dari US$ 291.8 miliar atau setara Rp 4610-an triliun

Sementara dengan Khazanah National Bhd Malaysia, Danantara ketinggalan 31 tahun. Sekarang ini, Khazanah Bhd memiliki total aset 165,84 miliar ringgit sepanjang 2023 atau sekitar Rp596,24 triliun dengan kurs Rp3.595 per ringgit Malaysia.

Namun demikian, it is better late than never. Lebih baik terlambat, dari pada gak jadi-jadi. Lebih baik cepat, dari pada diundur-undur lagi. Kalau kata anak sekarang: “Ubur-ubur ikan lele. Akhirnya Danantara jadi juga leeeee!”

Nah, pendirian BPI Danantara sendiri sesungguhnya merupakan upaya kesekian kalinya Pemerintah untuk me-leverage kekuatan BUMN. Sehingga bisa lebih profesional. Terkonsolidasi. Mandiri. Dan berkinerja baik. Sehingga menambah kekuatan ekonomi nasional.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article