Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 132,7 juta. Pesatnya perkembangan pengguna internet di Indonesia memiliki dampak positif antara lain semakin meningkatnya pertumbuhan e-commerce.
“Namun, pada saat yang bersamaan pertumbuhan pengguna yang masif ini membuka ruang yang lebih luas untuk meningkatnya radikalisme digital, jejaring teroris online, berita palsu, ujaran kebencian dan cyberbullying,” ujar Agung Mumpuni (Dosen dan Jurnalis), saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Rabu (28/7/2021).
Konten Kreator Channel Live IG Unlimited Talks ini mengakui saat ini begitu banyak informasi hoaks. Berita-berita hoaks yang menyesatkan itu beredar lewat berbagai jalur digital, termasuk situs media online, blog, website, media sosial, email dan aplikasi pesan instan.
Hoaks adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Hal ini berbeda dengan rumor, ilmu semu atau berita palsu, maupun April Mop.
Menurut dia, tujuan dari berita bohong adalah membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman dan kebingungan. Dalam situasi seperti itu masyarakat akan mengambil keputusan yang lemah, tidak meyakinkan dan bahkan salah.
Merujuk hasil penelitian, hoaks merupakan rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan tetapi dijual, dalam tanda kutip, seolah-olah sebagai kebenaran. Artinya pembuatnya tidak sekadar iseng namun memiliki keinginan untuk menyesatkan.
Dia menambahkan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mewanti-wanti masyarakat tak menyebarkan hoaks. Selain merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, juga ada sanksi hukum bagi mereka yang menyebarkan berita bohong.
Narasumber lainnya, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Rembang, Fatah, menyebutkan definisi hoaks adalah suatu tindakan membuat sesuatu yang salah atau tidak masuk akal agar dapat dipercaya atau diterima sebagai sesuatu yang benar.
Dipandu moderator Vania Martadinata, webinar bertema ”Strategi Menangkal Konten Hoax” ini juga menghadirkan narasumber Imam Wahyudi (Direktur Content Creative Indonesia), Juair (Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jawa Tengah) dan Fajar Gomez (Actor, Host TV dan komedian) selaku key opinion leader. (*)