Minggu, November 24, 2024

Merancang strategi literasi digital yang efektif bagi sekolah

Must read

Praktisi pendidikan Adhi Wibowo menuturkan literasi digital bagi guru dan siswa menjadi hal yang tak bisa diabaikan dalam era digital saat ini.

“Strategi literasi digital di sekolah bertujuan untuk penguatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan jumlah dan ragam sumber belajar guna memberi kesempatan kepada siswa dalam memilih sumber informasi digital, perluasan akses sumber belajar yang dapat dimanfaatkan,” ujar Adhi saat menjadi pembicara webinar literasi digital yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (20/9/2021).

Dalam webinar bertema “Literasi Digital dalam Meningkatkan Kapasitas Guru dan Siswa”, Adhi menuturkan strategi literasi itu akan memudahkan seluruh siswa untuk mengakses berbagai informasi dari internet, peningkatan pelibatan publik yang memiliki kompetensi dalam literasi digital, serta penguatan tata kelola sekolah melalui pengembangan sistem administrasi elektronik.

“Namun, memang ada kendala yang sering dihadapi, salah satunya luasnya akses kepada internet telah membuka satu celah yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan tindak kejahatan,” ujar Adhi.

Beberapa contoh kejahatan di internet itu carding, defacing, hacking, cracking, phising, spamming dan malware. “Yang paling sering kita temu phising ini, sebagai upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Karena data yang menjadi sasaran adalah data pribadi,” kata dia.

Narasumber lain webinar itu Muhammad Mustafid dari LPPM UNU Yogyakarta berpendapat, perkembangan teknologi pendidikan semestinya tidak mendisrupsi nilai-nilai fundamental pendidikan, peran guru dan tenaga pendidik. “Melainkan menjadi strategi menguatkan kompetensi SDM yang ada menjadi lebih relevan, terampil, adaptif sesuai perkembangan zaman,” kata Mustafid.

Cara yang bisa ditempuh antara lain perkuat literasi digital (digital skill), perkuat kompetensi (subtansi konten), dan fahami budaya literasi (digital culture).

“Penguatan juga pada karakter berbangsa manusia modern karena karakter dapat mempengaruhi cara berpikir pada masyarakat dalam memanfaatkan segala arus informasi yang diterapkan sehingga dapat memiliki nilai-nilai budaya yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, jadi tidak hanya mencontoh budaya dari luar saja, tetapi mempergunakan internet untuk pengembangan budaya nasional,” tegasnya.

Webinar ini juga menghadirkan narasumber lain seperti dosen UGM Sabinus Bora, fasilitator nasional Aulia Putri Juniarto serta dimoderatori Amel Sannie juga Dicky Tri selaku key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article