Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar masyarakat merasakan dampaknya. Bahkan tak sedikit yang mengalami gangguan keuangan hingga kehilangan mata pencaharian sebagai tumpuan utamanya.
Namun, dengan menggunakan daya kreativitas, sejatinya kita tetap bisa meraup pundi-pundi rupiah di masa pandemi seperti saat ini. Caranya? Cari peluang usaha yang relevan dengan situasi saat ini.
“Pandemi Covid-19 ini bersamaan dengan berjalannya era digital, maka penting untuk mengetahui karakter dan strategi bisnis di era digital ini,” ujar Director of Joglo Property Banyumas Abas F. Basuni dalam webinar literasi digital besutan Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (7/7/2021).
Dalam webinar bertema “Inisiasi Bisnis dan Semangat Entepreneur Di Era Digital” yang dipandu moderator Ayu Perwari dan Mohwid selaku key opinion leader itu, Abas mengatakan setidaknya ada tujuh strategi utama menjalankan usaha di era digital.
Pertama mampu memanfaatkan teknologi, kedua familiar dengan media sosial, ketiga menguasai digital marketing, keempat mobile friendly, kelima piawai memakai aplikasi, keenam punya inovasi dan ketujuh service terbaik.
“Ketujuh karakter itu jadi modal pula untuk menumbuhkan jiwa entepreneur,” kata Abas dalam webinar yang juga menghadirkan narasumber Sudarman (Staf Ahli Komite I DPD RI), Rosid Efendi (Pengajar SMK Darul Quran) dan Siti Aminataz (Editor Jurnal) itu.
Abas mengatakan, memang pandemi Covid-19 mempengaruhi sebagian besar sektor usaha riil saat ini. Namun bukan berarti menyerah.
Ia mengatakan usaha dapat bertahan dengan inisiasi-inisiasi yang dilakukan pelakunya. Abas mengungkap untuk berinisiasi dan bertahan di era digital menjadi hal yang mutlak diperlukan terlebih saat pandemi ini.
Hal itu bisa ditempuh di antaranya dengan memperbaiki alur barang, penguatan dan peningkatan SDM, penggunaan teknologi informasi, harmonisasi kebijakan dan regulasi, menarik investor serta perluasan business networking.
“Saat pandemi ini yang perlu kita lakukan adalah bagaimana usaha yang sudah ada bisa bertahan, karena di luar sana era pasar bebas sudah sebebas-bebasnya, produk dan manajemen usaha kita harus punya nilai lebih,” kata Abas.
Abas menyarankan bagi pelaku usaha melirik bisnis yang berjangka panjang dalam arti selalu menjadi kebutuhan manusia dari waktu ke waktu. Setidaknya ada enam sektor yang berjangka panjang itu yakni kuliner, property, industri kreatif, sektor jasa, otomotif dan pariwisata.
“Jadilah seorang digital entepreneur dalam setiap usaha yang digeluti. Digital entepreneur sendiri berupa kewirausahaan yang dipengaruhi atau memanfaatkan tranformasi digital dalam bisnisnya,” jelas Abas.
Narasumber lain, Siti Aminataz selaku Editor Jurnal mengatakan, pelaku usaha hendaknya mengantisipasi kesalahan yang umumnya dilakukan jika usahanya ingin terus langgeng dan menghidupi.
“Jangan sampai saat berbisnis tak memiliki rencana bisnis dan tidak fokus pada pekerjaan utama,” kata dia.
Siti mewanti wanti, jangan sampai usaha itu tidak memiliki arus kas dan mengabaikan layanan pelanggan. “Jangan sekalipun merendahkan produk sendiri, atau terlalu banyak sasaran di media sosial dan terlalu cepat merekrut tenaga kerja,” kata dia.
Sebagaimana wilayah lain, di Kabupaten Sukoharjo Kementerian Kominfo juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.
Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.
Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta dan akan terus memperoleh materi pelatihan literasi digital dengan cara mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi.