Kasat Lantas Polres Kebumen AKP Rizky Widyo Pratomo SIK menyatakan pendidikan berlalu lintas perlu ditanamkan sejak dini. Ini karena pada usia tersebut penanaman dan pemahaman tentang arti pentingnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas paling efektif. Harapannya, mental dan perilaku maupun etika generasi milenial terbentuk untuk selalu berbudaya berlalu lintas yang baik dan benar.
“Kurangnya pengetahuan tentang keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas oleh para generasi muda/pelajar berakibat pada perbuatan pelanggaran ketertiban lalu lintas,” ujarnya saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (12/10/2021).
Menurut dia, terwujudnya situasi Kamseltibcar Lantas bermanfaat mendukung pembangunan nasional terutama pembangunan di bidang ekonomi dan pengembangan wilayah. Selain itu, juga memajukan kesejahteraan umum, menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa serta membentuk etika dan budaya berlalu lintas yang baik dan benar.
Diakui, masih banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar atau anak-anak di bawah umur. Penanganan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas merupakan tanggung jawab bersama semua pihak.
Etika tertib berlalu lintas diharapkan dapat mengatur individu dalam menggunakan jalan raya sehingga tidak seenaknya sendiri. ”Terciptanya kamseltibcar lantas dapat menekan serta mengurangi angka kecelakaan lalu lintas,” kata dia.
Narasumber lainnya, Erfan Ariyaputra selaku Training & Development Expert, dalam kesempatan itu antara lain menyampaikan dua sisi wajah internet yang bertolak belakang.
Pada satu sisi internet bermanfaat memudahkan suatu pekerjaan atau menyebarkan ilmu pengetahuan, namun pada sisi lain juga dapat disalahgunakan untuk melakukan tindakan kriminal. Dipandu moderator Dannys Citra, webinar bertema Pendidikan, Sosialisasi dan Kampanye Tertib Lalu Lintas Melalui Media Sosial ini juga menghadirkan narasumber Tauchid Komara Yuda (Dosen Fisipol UGM), Ginanjar Noviana (Andalan Humas & Protokol Kwarcab Kabupaten Purbalingga), Ganjar Pranowo (Gubernur Provinsi Jawa Tengah) sebagai Keynote Speech dan Sony Ismail (Musisi) sebagai Key Opinion Leader.