UNIQLO, dan KKI Warsi Resmikan Program Adopsi Hutan di Bengkulu
Hutan Itu Indonesia (HII), UNIQLO, dan KKI Warsi meresmikan program Adopsi Hutan di Desa Batu Raja Rejang, Kecamatan Hulu Palik, Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Program tersebut secara resmi diluncurkan melalui kegiatan kick off meeting bersama masyarakat Desa Batu Raja Raja di balai pertemuan Desa Batu Raja Rejang pada Sabtu, 17 September 2022.
Melalui program Adopsi Hutan, HII, UNIQLO, dan KKI Warsi berkomitmen untuk memelihara dan melestarikan pohon-pohon yang ada di kawasan hutan Lemo Nakai seluas 1.000 ha, dengan adanya program tersebut diharapkan dapat mempertahankan cadangan karbon yang tersimpan di hutan Lemo Nakai sebanyak 400 ribu ton CO2.
Renaldi, Kepala Desa Batu Raja Rejang menyambut baik terkait program Adopsi Hutan yang dilakukan di daerahnya, ia mengatakan, “Adanya kolaborasi antara HII, UNIQLO, dan KKI Warsi harapannya bisa berdampak baik bagi masyarakat di Desa Batu Raja Rejang, terutama bisa meningkatkan potensi ekowisata yang ada di sini, selain itu adanya program ini bisa membantu masyarakat desa mulai dari sisi peningkatan kapasitas pengelolaan hutan yang lestari dan bisa lebih mensejahterakan masyarakat, sesuai cita-cita kami yakni hutan lestari masyarakat sejahtera.”
Yudi Riswanda, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPHL) Bukit Daun turut menambahkan pada paparannya, “Sudah kita sadari bahwa menjaga hutan harus dilakukan secara gotong royong, adanya kolaborasi ini harapannya bisa meningkatkan pemahaman masyarakat dalam mengelola hutan secara berkelanjutan, terutama mengangkat potensi yang ada di Lemo Nakai seperti jasa lingkungan dan pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat di Desa Batu Raja Rejang, sehingga cita-cita dari perhutanan sosial bisa terwujud.”
Andrian Pramana, Koordinator Media HII, mengatakan, “Pada program Adopsi Hutan di Lemo Nakai bersama UNIQLO kami ingin menjembatani banyak cerita di Lemo Nakai supaya orang-orang di perkotaan semakin mengenal Lemo Nakai, yang harapan kedepannya nanti potensi-potensi yang ada di Lemo Nakai dapat terangkat baik dari sisi wisata maupun Hasil Hutan Bukan Kayu-nya (HHBK), serta program ini harapannya bisa jadi inspirasi anak muda perkotaan untuk menjaga hutan.”
Sementara itu KKI Warsi, lembaga yang berfokus pada pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang selama ini telah bekerja membantu masyarakat di sekitar hutan di 7 provinsi untuk pengelolaan hutan yang berbasis kearifan lokal dan berkelanjutan. Dalam program Adopsi Hutan, satu orang fasilitator KKI Warsi akan tinggal bersama masyarakat Batu Raja Rejang untuk mengidentifikasi dan mengembangakan potensi hutan desa.
Emmy Primadona, Koordinator Program KKI Warsi menyebutkan, “Adopsi hutan dengan UNIQLO akan menjalankan program dan kegiatan untuk mengembangkan potensi hutan, misalnya pengolahan gambir, madu, rotan, dan juga pengelolaan jasa lingkungan. Pada tahun pertama kita membuat database bagaimana kehidupan masyarakat di sini dengan survei potensi hutan desa yang ada di Lemo Nakai. Selanjutnya akan dilakukan peningkatan kapasitas masyarakat, melalui pelatihan patroli, identifikasi 200 ribu pohon asuh serta menghubungkan dengan pemangku kebijakan untuk memperbaiki infrastruktur pendukung.”
Hutan Desa Lemo Nakai mempunyai potensi keanekaragaman hayati seperti ragam jenis burung, primata, capung, amfibi, dan reptil, serta ragam jenis pohon. Potensi lainnya yang tersimpan adalah jasa lingkungannya berupa air terjun yang menjadi ciri khas dari kawasan hutan Lemo Nakai seperti, Air Terjun Nakai Koto, Air Terjun Nakai Ukup, Air Terjun Pelangi, Air Terjun Dingin, dan Air Terjun Jernih.