Sabtu, November 16, 2024

Kebutuhan tenaga kerja muda dan ahli TI untuk UKM meningkat

Must read

LinkedIn, jaringan profesional terbesar di dunia, menemukan bahwa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia merekrut para profesional yang memiliki keterampilan teknologi dan mampu mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan daya saing mereka.

Di Indonesia, LinkedIn memiliki lebih dari 14 juta pengguna. Saat ini Indonesia tengah mengalami transformasi digital dan bersiap menghadapi Industri 4.0, profesional muda Indonesia yang bekerja pada sektor UKM mencari peluang pembelajaran dan pengembangan baru untuk karir mereka, terutama dalam meningkatkan keterampilan di bidang teknologi.

Menurut data dari LinkedIn, saat ini keterampilan yang berkaitan dengan teknologi memiliki pertumbuhan tahun-ke-tahun tertinggi di antara UKM di Indonesia. 10 keterampilan yang paling dicari adalah: creative content creation, data analytics, data visualization, decision making, human-computer interaction, mobile application development, media social, user experience design, UX research, dan web development.

Photo by John Schnobrich on Unsplash

Olivier Legrand, Managing Director, Asia-Pacific, LinkedIn mengatakan, “Kami melihat minat belajar yang tinggi pada para karyawan UKM di Indonesia. Dengan hampir 60 juta UKM di Indonesia, menjadikan negara ini pasar yang kompetitif bagi para pemilik UKM untuk merekrut tenaga kerja yang tepat agar menjadi bagian dari tim mereka. Selain bersikap terbuka tentang aspirasi mereka, serta membina hubungan yang tulus, mereka juga dapat membagikan berbagai pembelajaran dan peluang yang tengah berkembang dan tersedia untuk para karyawan. UKM berupaya menarik tenaga kerja yang tepat, mereka dapat memperoleh manfaat dari proses perekrutan yang lebih matang.”

Dalam satu tahun terakhir, lebih banyak millennials dan Gen Z bergabung dengan perusahaan startup dibandingkan dengan perusahaan besar. Hal tersebut mencerminkan keinginan mereka untuk berkembang dan menemukan peluang baru. Mereka juga secara proaktif mengikuti akun-akun perusahaan untuk konten profesional di LinkedIn dan juga sangat terlibat dalam topik yang berkaitan dengan teknologi.

Rama Raditya, Pendiri dan CEO Qlue, penyedia ekosistem smart city, mengatakan, “Sebagai perusahaan berbasis Teknologi Informasi, kami butuh untuk terus berinovasi dan mengembangkan solusi smart-city berdasarkan artificial intelligence, Internet of Things, dan manajemen tenaga kerja. Hal tersebut penting bagi kami untuk memiliki tenaga kerja berkaliber tinggi, terutama di sektor TI. LinkedIn telah membantu kami untuk menghubungkan dan merekrut beberapa tenaga kerja terbaik di Indonesia, yang banyak di antaranya berperan penting dalam mengembangkan bisnis kami. LinkedIn juga membantu kami dalam menyebarkan informasi tentang kegiatan perusahaan kami kepada para profesional di luar sana.”

Rama dinobatkan sebagai LinkedIn Spotlight 2019 edisi tahun ini yang mengapresiasi para profesional yang paling banyak dilihat dan aktif di Indonesia, serta pengguna yang seringkali membagikan perspektif yang inspiratif dan cerita yang menarik.

Photo by Ian Schneider on Unsplash

Panduan UKM untuk melakukan perekrutan

Bagi UKM yang ingin membangun hubungan dengan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bisnis mereka, berikut adalah kiat-kiat dari LinkedIn:

  1. Pertimbangkan baik hard-skill & soft-skill yang dibutuhkan untuk bisnis Anda.

UKM dapat memanfaatkan  platform yang tersedia saat ini untuk mencari keterampilan yang paling dibutuhkan sehingga dapat menciptakan inovasi baru di masa mendatang.  Selain itu, dalam proses perekrutan, UKM perlu memperhatikan aspek lain seperti soft-skill berupa kreativitas dan pemikiran kritis. Ini memungkinkan para tenaga kerja untuk menghadapi tantangan atau memanfaatkan peluang bagi bisnis mereka. Dengan mengkomunikasikan pesan yang jelas di LinkedIn Jobs, pengusaha UKM dapat memanfaatkan platform untuk mencocokkan kebutuhan mereka akan tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai.

2. Tampilkan dan tunjukkan budaya perusahaan serta tujuan Anda.

Karyawan UKM di Indonesia tertarik terhadap konten profesional. Hal tersebut terlihat dari data di mana 28% karyawan UKM di Indonesia mengikuti  lebih banyak halaman LinkedIn perusahaan dibandingkan dengan mereka yang bekerja di perusahaan besar. Oleh karena itu, pengusaha UKM dapat  memanfaatkan kesempatan ini dengan mempublikasikan lowongan pekerjaan, unggahan, foto, video, dan artikel tentang bagaimana rasanya bekerja di perusahaan mereka. Mereka juga dapat menjelajahi fitur Open for Business dari LinkedIn yang memungkinkan pemilik bisnis untuk menampilkan layanan perusahaan di akun yang dimiliki, sehingga memudahkan karyawan atau pelanggan di masa mendatang untuk menemukan informasi terkait perusahaan.

3. Tawarkan peluang pembelajaran dan pengembangan.

Karyawan UKM di Indonesia tertarik untuk belajar dan mengembangkan diri. Mereka mengembangkan “Big Data” sebagai keterampilan ke-10 yang paling banyak dikembangkan, sementara karyawan perusahaan besar lebih banyak mengembangkan Manajemen Proyek dan Kerja Sama Tim. Pengusaha UKM didorong agar memasukkan program pembelajaran dan pengembangan untuk tim mereka. Hal-hal ini bisa didapatkan melalui kursus online singkat yang dapat dilakukan secara individu atau kelompok.

Untuk UKM yang ingin mencari lebih banyak saran mengenai perekrutan dan sumber daya manusia dapat mengunjungi LinkedIn for Small Business.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article