Presiden Indonesia Jokowi terpilih menjadi orang nomor 12 tokoh muslim dari 500 orang tokoh muslim sedunia. Di samping KH Said Aqil Sirajd (ke 18) dan Habib Lutfi Yahya (ke 32). Di antara semua tokoh yang bernama berbau Arab, tiba tiba ada satu nama aneh terselip, yang Indonesia banget: Joko Widodo.
Semula saya anggap pemilihan ini sekadar hasil penelitian, riset atau survei biasa. Tetapi ternyata penyelenggaranya adalah suatu badan yang bonafide dari Yordania The Royal Islamic Strategic Studies Centre, Yordania. Badan ini telah menyelenggarakan survei bertahun-tahun, terhadap seluruh tokoh Islam dari semua negara Islam yang mewakili 1.9 miliar manusia dunia. Nama depannya menggunakan kata Royal, ada kemungkinan terkait dengan Kerajaan Yordania.
Metode pemilihannya pun mencakup. Ada 13 kriteria dengan analisa yang sangat komprehensif.
Terpilihnya Presiden Jokowi ini, menurut saya istimewa di tengah terpaan hoaks, fitnah dan prasangka buruk bahwa Presiden Jokowi anti Islam dan bahkan dituduh menindas Islam.
Padahal kehidupan sehari-harinys penuh dengan kepatuhan pada ajaran Islam, baik dari segi ibadah wajib maupun perilakunya, walaupun is tidak menggunakan aksesoris-aksesoris khas Arab.
Tapi dalam kenyataan prasangka dan fitnah negatif lebih kuat berpengaruh pada masyarakat.
Penetapan Jokowi sebagai tokoh muslim ranking 12 sedunia, tidak mungkin atas dasar rekayasa, karena penyelenggaranya adalah suatu badan Internasional yang bonafide dan tentu kaya secara finansial. Siapa yang mampu menyogok?
Yordania adalah salah satu negara Arab di Timur Tengah yang disegani dan dipimpin oleh Raja Hussein keturunan asli Nabi Muhammad SAW. Siapa yang berani menyangsikan bonafiditasnya.
Jadi jika saat ini masih ada orang atau kelompok yang selalu dan masih menghembuskan hoaks dan fitnah tentang keislaman Presiden Republik Indonesia, maka sejatinya mereka sudah “ditampar ” oleh kenyataan ini.
Saya tentu lebih percaya pada keputusan Raja Salman yang telah memberi kepercayaan pada Jokowi sekeluarga untuk bisa shalat di dalam Kabah, saya juga lebih percaya pada putera Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) yang telah memberi nama jalan Jokowi di Abu Dhabi dan akan membuatkan mesjid di tempat yang sama. Dan terakhir saya juga lebih percaya pada suatu badan bonafide di Yordania yang telah menetapkan Jokowi sebagai tokoh muslim ranking 12 yang paling berpengaruh dari 500 tokoh lainnya.
Daripada suara suara hujatan dan ujaran ujaran fitnah orang dan kelompok tertentu yang dalam kenyataanya tidak dikenal oleh dunia Islam Internasional.
“Kok elo bangga sekali, bro?”
“Ya, iyalah, bukannya dia Presiden Republik Indonesia dan yang memberikan semua penghargaan ini adalah orang Arab orisinal level raja bukan yang KW.”
Oleh Eddy Sinang Trenggono, 15 Desember 2020