Rabu, November 20, 2024

Era baru komunikasi, keamanan dan kemampuan digital perlu ditingkatkan

Must read

Transformasi digital menciptakan era baru dalam berkomunikasi, bahkan menggeser perilaku masyarakat menuju ranah digital. Kemajuan ini pun seharusnya diikuti dengan literasi yang membawa masyarakat mampu beradaptasi dan lebih cakap dalam memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi. 

Interaksi sosial di ranah digital menjadi sorotan topik dalam webinar literasi digital yang diselenggarakan untuk masyarakat Kabupaten Demak, Jawa Tengah, hari ini, Rabu (30/6/2021). Kegiatan ini dipandu oleh Thommy Rumahorbo dan menghadirkan sejumlah pemateri: Imaduddin Indrissobir (praktisi digital), Muhammad Taufik Saputra (Kaizen Room), Ahmad Sururi (dosen Universitas Serang Raya), Suharti (sekretaris LPPM UNU Yogyakarta), serta presenter Sheila Siregar sebagai key opinion leader. 

Perwakilan dari Kaizen Room, Muhammad Taufik Saputra fokus pada pilar digital safety dalam literasi digital. Ia menyampaikan, dalam ruang bebas digital keamanan seringkali diabaikan penggunanya. Padahal, digital safety penting diterapkan agar saat bermain di dunia maya terhindar dari ancaman kejahatan digital. 

“Digital safety adalah rasa sadar kita untuk memagari bentuk aktivitas dengan fitur keamanan agar tidak gampang dicelakai orang lain. Maraknya aktivitas digital membuat kita perlu dan peduli untuk memproteksi perangkat digital dan perilaku digital,” ungkap Taufik. 

Dalam hal keamanan perilaku di dunia digital, setiap pengguna seharusnya tidak menyebarkan berita hoaks, spam, serta data pribadi yang berpotensi memicu oknum melakukan kejahatan serta menghargai warga digital lainnya saat berinteraksi.  

“Sedangkan cara aman berinternet bisa dilakukan pengguna dengan membiasakan perilaku untuk selalu log out dari perangkat yang kita gunakan untuk akses ke dunia maya, hanya menjelajah di situs resmi dan kredibel, menghapus riwayat pencarian, serta meminimalisasi penggunaan jaringan internet gratis. Dan yang tak kalah penting adalah mengaktivasi pengaturan privasi ganda agar terhindar dari segala bentuk kejahatan online,” papar Taufik.

Sementara itu, Ahmad Sururi menambahkan ihwal perlunya pengguna internet dan media sosial memiliki kecakapan dan kemampuan digital dalam interaksi sosial di dunia maya. 

“Yaitu kemampuan akses, menyeleksi perangkat, media, dan konten yang akan diekspos. Kemudian memahami, menganalisis, memverifikasi dan mengevaluasi informasi yang kita terima maupun yang akan diunggah.  Lalu memproduksi, mendistribusikan, berpartisipasi, dan berkolaborasi menyampaikan hal-hal positif di jagat maya,” sebut Ahmad Sururi. 

Kemampuan tersebut, menurut Sururi, merupakan pagar dalam beradaptasi di era transformasi digital agar dalam berinternet dan bermedia sosial, pengguna tetap ada di sisi positif. Sebab, banjirnya informasi mengaburkan batas antara info yang positif dan negatif, sehingga kemampuan adaptasi ini menjadi bekal untuk masuk di ruang digital.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article