Kementerian Kominfo bersama Debindo menggelar acara webinar literasi digital secara virtual dengan topik ”Tren Pekerjaan dan Usaha Di Dunia Digital” di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (25/6/2021).
Dimulai pukul 13.30 WIB, webinar yang dipandu entertainer Dannys Septiana ini menghadirkan narasumber utama Farah Aini Astuti (Founder Yayasan Svadra Warna Indonesia), Daru Wibowo (Marketing Consultan), Misbachul Munir (Enterpreneur), Maisaroh (Dosen D3 Manajemen FBE UII) dan Michael Akbar (content creator) sebagai key opinion leader (KOL).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Literasi Digital Nasional: Indonesia Makin Cakap Digital ini telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu. Setiap narasumber webinar akan menyampaikan materi dari sudut pandang empat pilar utama literasi digital, yakni Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Maisaroh selaku dosen D3 Manajemen FBE UII mengatakan di era digital ini, keberadaan e-commerce atau lapak digital kian dilirik baik oleh pelaku usaha dan konsumen karena dinilai memberi banyak manfaat. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. “E-commerce sama-sama memiliki manfaat bagi pelaku usaha dan konsumen,” kata Maisaroh.
Bagi pelaku usaha, e-commerce setidaknya memiliki enam manfaat. Pertama memangkas biaya pemasaran, kedua memudahkan komunikasi produsen dan konsumen, ketiga membantu menjangkau pasar yang lebih luas, keempat kemudahan dalam penyampaian informasi, kelima memudahkan pembayaran dalam transaksi dan keenam memudahkan aktivitas jual beli.
Sedangkan bagi konsumen, e-commerce memiliki paling tidak tiga manfaat utama. Pertama, lebih mudah saat belanja karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, kedua belanja produk bisa menjadi lebih murah karena harganya bisa dilihat melalui daftar yang dicantumkan dan ketiga lebih bisa melihat beberapa pilihan produk dengan membandingkan harga sehingga lebih tepat sasaran saat memutuskan
berbelanja. “Namun e-commerce juga memiliki dampak positif dan negatif,” ujar Maisaroh.
Dampak positifnya, memberikan peluang meningkatkan market, mengurangi biaya operasional, lebih mudah meningkatkan konsumen yang loyal, meningkatkan suplier management dan mata rantai pendapatan, memiliki potensi memperluas jangkauan ke tingkat global dan menjanjikan keuntungan lebih besar.
Adapun dampak negatif e-commerce antara lain rawan terjadi penipuan, memungkinkan terjadi akses oleh orang lain tanpa otorisasi, adanya persaingan yang memicu kampanye negatif yang berakibat buruk bagi nama bisnis, serta adanya kemungkinan pencurian data dan berpotensi menimbulkan kerugian besar baik yang disengaja atau tidak.
“Untuk soal pencurian data karena belanja di e-commerce anda harus mengisi data secara lengkap,” katanya.
Maisaroh pun menyarankan pelaku usaha yang bergerak melalui e-commerce meningkatkan keamanan situsnya dengan sejumlah cara. Misalnya lengkapi DDos dan aplikasi Firewall, seleksi data yang disimpan dan pilih keamanan berlapis, serta pilih eksistensi terpercaya.
“E-commerce juga perlu instal SSL dan ikuti standar keamanan data pemegang kartu,” katanya. Selain itu ia menyarankan pelaku usaha e-commerce rajin update data dan memilih hosting yang terpercaya.
Misbachul Munir selaku enterpreneur mengatakan jenis pekerjaan di era digital sangat beragam jenisnya.
Jika selama ini orang mungkin hanya mengenali profesi terkait dunia digital itu hanya terbatas web designer, pengusaha online, dan content creator saja maka salah besar. ”Masih ada banyak jenis pekerjaan era digital yang patut dijajal karena tak kalah menguntungkan seperti cyber security dan social media specialist,” pungkasnya.
Di wilayah Kabupaten Jepara, Kementerian Kominfo RI akan menyelenggarakan berbagai kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.
Kegiatan Webinar Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa. Masyarakat dapat terus memperoleh berbagai materi pelatihan literasi digital di akun media sosial@siberkreasi.