Minggu, November 24, 2024

Saat dunia dalam genggaman, tiada alasan tak temukan jalan sukses

Must read

Dahulu kita mencari jalan sukses saat kita susah payah mempelajari dunia. Saat ini, kesuksesan harusnya ada di tangan kita, saat dunia ada dalam genggaman. So, temukan jalanmu, ukir prestasimu, dan raih suksesmu…

Puisi bernada optimistis itu disampaikan Trisno Sakti Herwanto, dosen Universitas Parahyangan, Bandung, saat tampil mengupas materi dalam webinar literasi digital gelaran Kementerian Kominfo bersama Debindo untuk warga Kota Yogyakarta, 5 Oktober 2021.

Trisno menuturkan, sejak muda dirinya terbilang banyak omong, tapi tak didengar orang. Sekarang, setelah berjuang menjadi dosen, passion dirinya tercapai. Ia bebas banyak omong, didengar banyak orang, dan dibayar. ”Saya senang melakukan pekerjaan ini, karena saya memang suka omong. Hobi yang dibayar itu sungguh menyenangkan,” ungkap Trisno yang sejak SD sampai kuliah dihabiskan di Jogja dengan ending berkarier di Bandung.

Di era digital, semua memang ada dalam genggaman. Kata Trisno, Anda lebih mudah mempelajari sesuatu. Tak ada alasan malas dan mager. Yang ada hanya kemauan, ketekunan dan fokus. Ia mencontohkan, ada Youtuber Korea yang mengajarkan konten pentingnya proses membuat inspirasi. Ia pengin bisa main saxophone. Ia mulai dari beli saxophone, dan sampai seminggu belum bisa membunyikan. Lebih sebulan ia berlatih sampai bisa dan akhirnya jago saxophone.

Nah, kalau kita yang populasi handphone 125 persen lebih banyak dari jumlah penduduk dan menghabiskan 8,5 jam bersama internet dan 3,5 jam bersama medsos, mau apa kita dengan internet? ”Jangan cuma buat bully atau hal negatif. Buatlah kreasi dan berprestasilah, karena kini tak ada alasan untuk tak bersaing dan berprestasi di era digital. Sekarang, saat dunia mudah dipelajari dalam genggaman, tak ada alasan untuk susah meraih sukses. Semua serba mudah dan cepat didapatkan: informasi, keterampilan, semua tinggal klik,” urai Trisno lebih jauh.

Trisno lalu menyebut aplikasi TikTok yang sebenarnya memang buat belajar dan menyampaikan materi pelajaran yang menarik oleh pembuatnya. Tapi kurang disuka. Ternyata kemudian berkembang menjadi aplikasi video pendek buat jogat-joget. Cuma, jangan keliru. Tidak sedikit TikTok sekarang jadi tutorial menarik belajar berbagai mapel: matematika, fisika (yang semula menjemukan) jadi konten menarik. Juga buat laporan ringkas PR anak-anak sekolah online zaman sekarang. Trisno sendiri membuat banyak konten Youtube berdurasi 8 menitan yang berisi beragam materi kuliah buat mahasiswanya. Yang paling favorit: beragam tips dan cara mudah menulis skripsi agar mudah dieksekusi.

Trisno tak sendiri membahas topik diskusi berjudul ”Kiat-kiat Menjadi Siswa dan Guru Berprestasi di Era Digital” yang diikuti hampir 1.000 peserta seantero Kota Yogyakarta secara daring. Dipandu moderator Boby Aulia, tampil juga tiga pembicara lain: Muh. Bima Januri, co-founder Localin; Novy Widyaningrum, peneliti di Centre for Population and Policy Studies UGM; Yuni Wahyuning, praktisi pendidikan, serta Stephanie Cecilia, Runner Up Miss Grand Indonesia 2018 dan founder Medication.id yang tampil sebagai key opinion leader.

Bima Januri menyarankan, salah satu cara berprestasi di era digital yakni dengan memanfaatkan aplikasi digital yang bertebaran untuk mendongkrak kompetensi siswa dan guru dengan kreatif membuat presentasi digital. Bisa dengan TikTok atau Instagram dan Youtube.

”Adik dan bapak ibu buat karya menarik, direkam dan diposting dengan menarik. Bisa dengan trik judul, sepertgi mudah bejalar bahasa Inggris atau Fisika atau panduan menari tradisi yang unik dan mudah ditiru. Bisa buat konten kelas online atau karya-karya yang inspiratif buat banyak orang. Membuat kue atau web digital yang mudah diaplikasi, tentu akan jadi jejak positif dan presentasi digital yang membuat nama Anda dikenal positif dan inspiratif di era digital. Berprestasi di era digital adalah yang karyanya bermanfaat dan menginspirasi banyak orang lewat media sosial,” pesan Bima Januri.

Jadi, ketika narsum Novi Widyaningrum bertanya, siswa peserta webinar se-Yogyakarta punya akun medsos apa saja? ”Sudah saya duga, tentu ndak cuma satu. Dobel banyak, ya Facebook, Instagram, TikTok sampe channel Youtube. Jadi, jelas, jalan sukses kalian sudah terbuka lebar. Pilah dan pilih dan fokus pada passion adik semua. Seleksi konten yang positif, jauhi yang negatif. Maka, jalan prestasi dan sukses kalian sudah di tangan. Hanya butuh serius dan jangan mager lagi. Hanya di zaman sekarang belajar serius bisa sambil rebahan dan makan camilan. Ayo, kalian pasti bisa meraihnya,” pungkas Novi.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article