Internet merupakan media informasi yang kian dibutuhkan keberadaannya. Meski begitu, untuk dapat mengakses internet seseorang harus memahami tata cara yang aman dan nyaman ketika berselancar memasuki media baru tersebut.
“Perkembangan teknologi sangat cepat yang dialami masyarakat, membawa perubahan sehingga memaksanya untuk segera beralih ke teknologi digital,” ujar Erlan Primansyah saat menjadi pembicara webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (26/10/2021).
Dalam webinar yang diikuti oleh 250 lebih peserta itu, Erlan menyebut ketika berada di ruang digital netizen harus bisa melindungi dirinya dari tindakan yang membahayakan seperti bocornya data pribadi yang berpeluang akan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Menurut Erlan, data pribadi sudah semestinya disimpan, dirawat, dan dijaga kerahasiaannya. Data pribadi tersebut merupakan data diri seperti nomor rekening, nomor Kartu Keluarga, nomor KTP, tanggal lahir, alamat, dan lain sebagainya.
Untuk itu, Erlan berpesan, ketika mendapatkan informasi di ruang digital lalu meminta identitas pribadi, sebaiknya telesuri terlebih dahulu asal-usul informasi tersebut. Pengguna digital juga diharapkan tidak langsung menerima, apalagi mengikuti arahan atau petunjuk yang mereka minta.
”Jangan mengirim data identitas pribadi di media sosial. Pastikan terlebih dahulu tentang keberadaan informasi tersebut. Karena media sosial penuh dengan tipu daya yang dilakukan orang-orang tak bertanggung jawab,” tandas Erlan.
Bagi pelaku bisnis, Erlan memberi saran untuk memisahkan antara akun atau nomor rekening bisnis dengan akun dan rekening pribadi. Begitu juga terhadap nomor kontak telepon. Pemisahan akun, rekening, nomor kontak, dengan akun dan rekening pribadi dimaksudkan agar menjamin keamanan pribadi, maupun keamanan bisnis.
“Perlindungan terhadap diri kita sendiri perlu ditingkatkan, mengingat banyaknya kejadian penipuan di dunia maya. Kita perlu mawas diri agar terhindar dari tindak kejahatan siber,” tutup Entrepreneur bidang teknologi digital itu.
Berikutnya, Praktisi Community Development Iwan Gunawan mengatakan,
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Secara de facto, lanjut Iwan, masyarakat kita memahami ilmu hanya sebagai mata pelajaran di sekolah. Padahal, seharusnya ilmu dipahami sebagai pengetahuan tentang diri kita sendiri. Misalnya, biologi adalah diri saya di tingkat seluler, kimia adalah diri saya di tingkat molekul, psikologi adalah diri saya di tingkat emosi, dan lain sebagainya.
”Dan digital adalah diri saya di tingkat aset komunikasi dan informasi,
sehingga ilmu tidak lagi menjadi sesuatu yang dipisahkan dari diri, karena diri merupakan tempat duduknya ilmu. Jika seperti itu, maka ilmu tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang eksklusif, akan tetapi sesuatu yang inklusif,” jelas Iwan Gunawan.
Dipandu moderator entertainer Bobby Aulia, webinar bertema ”Trasformasi Digital Untuk Pendidikan yang Lebih Bermutu” itu juga menghadirkan narasumber Imam Buchari (Kabid FAI Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah), Joko Paripurna (Plt. Kepala SMPN 1 Kebumen), dan Indira Wibowo (Duta Wisata Indonesia 2017) selaku key opinion leader.