Minggu, Desember 22, 2024

The Act of Self Deprecation

Must read

Entah siapa yang mengajari mereka, tapi anak-anak Jokowi sudah sejak lama melakukan hal ini. Kalau ada yang berpikir bahwa Act of self deprecation atau aksi mencela diri sendiri dijalankan secara alami, mereka keliru karena hal itu adalah sesuatu yang dipelajari, direncanakan dan dieksekusi secara sistematis, terbukti yang melakukan bukan cuma Gibran tapi keduanya dan dilakukan terus menerus secara konsisten. Harus ada mastermind alias konsultan politik yang berada dibelakang anak-anak ini.

Act of self deprecation awalnya direkomendasikan oleh filsuf filsuf stoik dalam upaya untuk menghadapi hinaan atau celaan dari orang lain. Caranya bukan dengan bersikap defensif apalagi ofensif terhadap hinaan, akan tetapi dengan ikut serta menggunakan hinaan itu untuk dirinya sendiri sehingga hinaan itu menjadi kehilangan daya serangnya.

Ketika seseorang mencela dengan satu kalimat untuk menghancurkan mental orang lain tapi orang itu malah meng-embrace kalimat tersebut secara sukarela untuk dirinya sendiri, upaya tersebut menjadi gagal. Hinaan yang bertujuan untuk membuat orang yang dihina marah, malah dipakai orang itu dengan senang hati, yang ada si penghina malah kecewa karena aksinya tidak berhasil.

Act of self deprecation ini juga salah satu cara brilian untuk memenangkan hati orang lain dan membuat orang lain menyukai pelakunya karena dianggap humble dan elegan dalam menghadapi hinaan.

Apakah cara tersebut berhasil atau efektif diterapkan anak-anak Jokowi? Sampai pada titik ketika Gibran memakai kaos samsul alias asam sulfat ketika dia diolok-olok oleh banyak pihak sepertinya berhasil terbukti celaan itu kemudian mereda.

Akan tetapi saat si bungsu yang dengan jumawa datang ke KPK mengaku atas inisiatif dirinya sendiri dan dengan enteng mengatakan bahwa dia cuma nebeng private jet temannya, menurut saya banyak pihak yang merasa dihina akal sehatnya dan merasa anak ini menganggap rakyat Indonesia mudah dibodoh-bodohi.

Dia mengatakan itu dengan enteng seakan berkata “mau apa lu, gue ngomong semau gue juga lu gak bisa berbuat apa-apa.” Perasaan tidak berdaya karena dia bisa melenggang dengan tenang dari tindakan gratifikasi dengan ucapan nebeng dan kemudian jalan-jalan menggunakan kaos putra Mulyono membuat banyak pihak merasa eneg, anak ini dianggap makin pongah dan menantang-nantang. 

Act of self deprecation yang dia lakukan kali ini menghasilkan efek terbalik karena alih-alih mengundang simpati malah menimbulkan antipati masyarakat. (Quora)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article