Institute for Economic and Social Research, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) telah merilis hasil Survei Pakar Ekonomi Semester I 2025. Survei ini bertujuan untuk menangkap persepsi para ahli ekonomi mengenai kondisi ekonomi dan sosial Indonesia, serta efektivitas kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan baru dalam 100 hari pertamanya.
Survei dilakukan secara daring pada 14-24 Februari 2025 dengan melibatkan 42 pakar ekonomi dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, lembaga riset, think tank, sektor swasta, serta organisasi multinasional.
Kondisi Ekonomi Saat Ini: Mayoritas Pakar Bersikap Pesimis
Sebanyak 55% responden menyatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia memburuk dibandingkan tiga bulan sebelumnya, sementara 7 responden (16,6%) bahkan menyebutkan bahwa kondisi jauh lebih buruk. Hanya 1 orang yang menilai ada perbaikan. Dengan rata-rata skor -0.86 dalam skala dari -2 (jauh lebih buruk) hingga +2 (jauh lebih baik), serta tingkat kepercayaan rata-rata 7.71 dari skala 0-10, survei ini mencerminkan pesimisme yang kuat terhadap kondisi ekonomi saat ini.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi: Indikasi Kontraksi
Ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi juga cenderung negatif. Sebanyak 23 responden (55%) memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dibanding periode sebelumnya, sementara hanya 6 orang yang optimistis akan adanya pertumbuhan. Rata-rata skor ekspektasi pertumbuhan adalah -0.36 dengan tingkat kepercayaan 7.36.
Inflasi: Stagnan, Namun Diprediksi Meningkat
Sebagian besar pakar menilai tekanan inflasi saat ini tidak mengalami perubahan signifikan dibanding periode sebelumnya. Rata-rata skor untuk inflasi adalah -0.24 dengan tingkat kepercayaan 7.14, menunjukkan bahwa harga-harga relatif stagnan. Namun, untuk periode mendatang, 20 dari 42 responden (47,6%) memperkirakan tekanan inflasi akan meningkat, dengan rata-rata skor ekspektasi 0.29 dan tingkat kepercayaan 6.86.
Pasar Tenaga Kerja: Semakin Memburuk
Sebanyak 19 responden (45,2%) menilai kondisi pasar tenaga kerja lebih buruk dibandingkan periode sebelumnya, sementara 9 orang (21,4%) melihatnya sebagai jauh lebih buruk. Hanya 1 responden yang menilai ada perbaikan. Dengan rata-rata skor -0.86 dan tingkat kepercayaan 7.79, kondisi ini mencerminkan rendahnya ketersediaan lapangan kerja berkualitas.
Di masa mendatang, pasar tenaga kerja diperkirakan akan terus memburuk. Sebanyak 14 responden (33,3%) memperkirakan kondisi akan lebih buruk, sementara 10 responden (23,8%) memperkirakan kondisi akan jauh lebih buruk. Rata-rata skor ekspektasi adalah -0.69 dengan tingkat kepercayaan 7.60.