Lingkungan Bisnis: Suram dengan Tren Negatif
Mayoritas pakar menilai lingkungan bisnis mengalami kemunduran, dengan 17 responden (40,5%) menyatakan kondisi lebih buruk dan 7 orang (16,6%) menyebut jauh lebih buruk. Rata-rata skor kondisi bisnis adalah -0.67 dengan tingkat kepercayaan 7.48.
Untuk masa depan, sebanyak 17 responden (40,5%) memperkirakan bahwa kondisi bisnis akan memburuk, sementara hanya 5 orang yang optimis bahwa akan terjadi perbaikan. Rata-rata skor ekspektasi adalah -0.52 dengan tingkat kepercayaan 7.45.

Efektivitas Kebijakan: Kritik Tajam terhadap Pemerintah
Kebijakan fiskal dinilai tidak efektif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan. Sebanyak 60% responden menilai kebijakan ini “sedikit tidak efektif,” sementara 28% menyebutnya “tidak efektif.” Rata-rata skor -1.05 dengan tingkat kepercayaan 7.83 mencerminkan perlunya perbaikan kebijakan.
Kebijakan moneter mendapat tanggapan beragam dengan rata-rata skor netral (0.00) dan tingkat kepercayaan 7.14, sementara kebijakan sektor keuangan sedikit negatif dengan rata-rata skor -0.21 dan tingkat kepercayaan 6.98. Kebijakan tenaga kerja juga dinilai tidak efektif, dengan rata-rata skor -0.86 dan tingkat kepercayaan 7.55.
Ketimpangan Sosial dan Stabilitas Politik: Kekhawatiran yang Meningkat
Dalam aspek sosial, mayoritas responden menilai bahwa inklusivitas di Indonesia masih kurang. Rata-rata skor -0.62 dengan tingkat kepercayaan 8.00 menunjukkan adanya tantangan dalam meningkatkan inklusivitas bagi kelompok marginal.
Ketimpangan ekonomi dan sosial pun dinilai stagnan atau memburuk oleh 64% responden. Rata-rata skor -0.79 dengan tingkat kepercayaan 7.90 mengindikasikan tantangan besar dalam mengatasi ketimpangan.
Dari sisi politik, tidak ada satu pun responden yang optimis terhadap stabilitas politik. Sebanyak 28 orang menilai kondisi politik memburuk, dengan rata-rata skor -0.88 dan tingkat kepercayaan 8.10. Korupsi juga dipandang stagnan atau memburuk dengan rata-rata skor -0.88 dan tingkat kepercayaan 8.02.
Evaluasi 100 Hari Pemerintahan: Skeptisisme Mendominasi
Dalam 100 hari pertama pemerintahan baru, 36 dari 42 responden (85,7%) menilai kebijakan ekonomi tidak efektif, dengan rata-rata skor -1.17 dan tingkat kepercayaan 8.31. Kebijakan inklusivitas juga mendapat kritik serupa, dengan rata-rata skor -0.98 dan tingkat kepercayaan 8.26.
Sementara itu, reformasi kelembagaan dinilai semakin memburuk, dengan 35 responden menilai negatif dan rata-rata skor -1.36 serta tingkat kepercayaan 8.48.
Program Pemerintah: Beberapa Dukung, Banyak yang Skeptis
Meski demikian, beberapa kebijakan dinilai bermanfaat. Diskon tarif listrik (40,5%), penghapusan utang UMKM (31,0%), dan kenaikan upah minimum serta kebijakan PPN (26,2%) menjadi program yang paling dianggap berdampak positif. Namun, hampir seperempat responden (23,8%) menilai tidak ada kebijakan yang berdampak signifikan.