Sabtu, April 27, 2024

Amartha gandeng Junglo lestarikan hutan asli, komitmen reduksi emisi karbon

Must read

Amartha merupakan perusahaan pertama yang melestarikan hutan asli dengan metode Miyawaki di DKI Jakarta.

PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan inklusif untuk ekonomi akar rumput melalui teknologi dan prinsip keberlanjutan, berkomitmen untuk mereduksi emisi karbon melalui inisiatif penanaman pohon.

Inisiatif di bawah pilar keberlanjutan Amartha Lestari ini, diwujudkan dengan membangun kembali ekosistem hutan asli di area kantor pusat Amartha. Komitmen ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan menjaga ketersedian air tanah yang berkelanjutan.

Amartha menggandeng sebuah organisasi yang fokus pada pelestarian ekosistem hutan asli yakni Junglo. Kolaborasi ini menjadikan Amartha sebagai perusahaan pertama yang melakukan penanaman hutan dengan spesies pohon asli, dengan metode Miyawaki di Jakarta.

Aria Widyanto, Chief Risk & Sustainability Officer Amartha menyampaikan, “Amartha terus berupaya untuk menciptakan dampak bagi lingkungan dan sosial yang berkelanjutan dengan berbagai inisiatif, salah satunya penanaman pohon. Setelah menanam ribuan pohon mangrove selama dua tahun berturut-turut, kali ini Amartha kembali melestarikan lingkungan dengan penanaman hutan asli.”

“Kami percaya, keberadaan hutan asli menjadi penting karena kita bisa mengembalikan ekosistem asli dari lahan yang kita tempati. Ini sejalan dengan komitmen Amartha untuk menjadi net zero company pada tahun 2060 mendatang, dan mereduksi emisi karbon sebesar 30 persen pada tahun 2030”.

Melalui inisiatif ini, Amartha menanam bibit pohon trembesi dan beberapa varian tanaman lainnya yang sudah disesuaikan dengan karakter lahan lokasi penanaman.

Mengingat luas lahan di Jakarta yang cukup terbatas, Amartha bersama Junglo menggunakan metode Miyawaki, yakni metode penanaman hutan dengan jarak yang cukup rapat sehingga pemanfaatan lahan bisa lebih maksimal dan pertumbuhan pohon lebih pesat. Metode Miyawaki juga menekankan pada kombinasi empat jenis tanaman  tiap satu meter persegi.

Mauricio Camacho, Founder Junglo, menyampaikan, “Junglo sangat mendukung komitmen Amartha dalam mereduksi karbon melalui inisiatif penanaman hutan asli. Metode Miyawaki ini sangat cocok diterapkan di Jakarta karena membuktikan bahwa pelestarian hutan dapat dilakukan di lahan yang terbatas.”

“Karena hutan di Amartha ini merupakan hutan dengan metode Miyawaki pertama, harapannya kolaborasi dengan Amartha dapat menjadi inspirasi bagi pihak lainnya untuk melakukan penanaman hutan semula tanpa khawatir akan keterbatasan lahan.”

Artikel sebelumnya
Artikel berikutnya
- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article