Jumat, April 26, 2024

Chatib Basri, penasihat proyek Blockchain for Social Impact pertama di Indonesia

Must read

Perekonomian Indonesia saat ini termasuk dalam urutan ke 16 dalam kategori perekonomian terbesar di dunia, di mana 33% angkatan kerja bekerja di sektor pangan dan pertanian. Menurut data WorldBank, sebanyak 13,95% Produk Domestic Bruto (PDB) berasal dari sektor pangan dan pertanian yang berjumlah US$ 129.6 miliar.

Namun sebagai negara agraris, beragam tantangan juga dihadapi oleh Indonesia, antara lain produktivitas padi dari petani Indonesia yang masih rendah (14,5% lebih rendah dibanding Vietnam) yang menjadikan biaya produksi menjadi yang termahal se-Asia menurut data dari International Rice Research Institute (IRRI).  Selain itu, dilansir dari McKinsey Research, rendahnya efisiensi rantai distribusi antar petani ke konsumen juga mengakibatkan para petani Indonesia masih harus menghadapi kerugian dalam hal penurunan kualitas pasca panen sebesar 20% setiap tahunnya.

Beragam tantangan ini antara lain bersumber dari adanya ketidakmerataan data dan ketidakseragaman informasi terkait dengan kapasitas, pasar dan pembiayaan bagi seluruh pemain di sektor pertanian. Dalam hal ini berkembangnya teknologi Blockchain dapat menjadi solusi bagi tantangan riil yang dihadapi Indonesia dalam sektor ini.

H

HARA, merupakan  proyek blockchain pertama untuk menciptakan dampak sosial yang positif di Indonesia. Dengan menggunakan blockchainsebagai teknologi dibalik pertukaran data terdesentralisasi pada sektor pangan dan pertanian HARA membantu mengatasi masalah ketersediaan informasi asimetris, yang menghambat bisnis dalam rantai pasokan menjadi lebih efisien dan efektif.

Sebagai salah satu ekonom terpandang di Indonesia, Chatib Basri yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia pada kabinet Indonesia Bersatu II melihat peran krusial teknologi blockchain dalam meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia.

Chatib Basri

“Pengembangan blockchaindan teknologi digital tidak diragukan lagi akan membantu mendorong perekonomian Indonesia melalui penyederhanaan birokrasi, memotong biaya transaksi, dan membuat proses transaksi menjadi lebih cepat.Dalam hal ini HARAblockchainakan membantu petani di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas mereka, memotong biaya transaksi dan meningkatkan pendapatan mereka. Saya merasa terhormat untuk menjadi bagian dari petualangan ini sebagai penasihat untuk HARA,” ujar Chatib Basri yang hari ini resmi bergabung sebagai Board of Advisor HARA.

Penggunaan teknologi blockchain dapat merevolusi sektor pertanian melalui ketersediaan data dan pemerataan informasi.

HARA percaya bahwa penggunaan teknologi blockchain dapat merevolusi sektor pertanian melalui ketersediaan data dan pemerataan informasi dan karenanya mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian baik pemerintah, instansi keuangan, dan organisasi non-profit untuk bergabung dalam ekosistem HARA yang berkelanjutan.

“Kami merasa sangat terhormat dapat dibimbing secara langsung oleh bapak Dr. Basri dalam usaha menciptakan terobosan terbaru melalui teknologi blockchain yang akan memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di Indonesia dan mendukungIndonesia mencapai visinya sebagai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045,” ujar CEO HARA, Regi Wahyu.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article