Jumat, April 26, 2024

Odyssey 2019

Must read

Artotel menutup Odyssey 2019 dengan Day Festival selama 4 hari di Bali.

Setelah diselenggarakan di tiga kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, kini Odyssey, festival seni dan musik yang diprakarsai oleh Creative Event Management Artotel Group, Artotel Play, akan menutup rangkaian acara seni dan musik pada tahun 2019 di Bali yang akan berlangsung selama 4 hari.

Penutupan acara Odyssey akan diselenggarakan di Artotel Sanur – Bali dan Artotel Beach Club pada 10 – 13 Oktober 2019 dengan menyajikan rangkaian acara yang mengangkat seni kontemporer dan musik Indonesia ke skala internasional melalui dua kegiatan, yaitu Art & Music Conference pada 10 Oktober 2019 di Artotel Sanur – Bali dan Day Festival pada 11 – 13 Oktober 2019 di Artotel Beach Club, dengan mengundang para penggiat seni kontemporer dan musik Indonesia, serta para musisi internasional yang berasal dari beberapa negara.

Pada kegiatan Art Talk akan menghadirkan pembicara Amalia Wirjono, founder Art Dept ID; Monika Irayati Irsan, founder Erudio School of Art; dan Abenk Alter, seniman muda Indonesia; serta Joeng Ok Joen, seorang kurator dan konsultan seni, sebagai moderator. Pada kegiatan Music Talk akan menghadirkan pembicara Ali The Beat, Fadi & Mikey Moran (Bali Praia), Ibam Adam & Hudi Ardianto (Sonar Inc), Halim Ardie (Rainforest Pavilion), Harvy Abdurachman (Double Deer), Johny Grim (Tantra Bali/Socasora), dan Muztang (Java Bass/Goodfellas). Kegiatan Art & Music Conference juga dimeriahkan dengan pameran seni dari I Putu Adi Suanjaya yang berlangsung di ArtSpace Artotel Sanur – Bali dan Art Performance dari Kezia Alyssa Sandy & Dua Studio. Kegiatan art conference ini terbuka untuk umum dan gratis.

Kemudian kegiatan Odyssey dilanjutkan ke Artotel Beach Club (ABC) pada 11 – 13 Oktober 2019 dengan konsep Day Festival yang menampilkan para musisi Internasional dan lokal. Adapun musisi internasional yang akan tampil terdiri dari Bolier dari Belanda, Tob Tok dari Swedia, Wehbba dari Brazil, Noir dari Denmark, dan masih banyak lagi, sedangkan musisi lokal yang memeriahkan Odyssey adalah Wake Up Iris, Asteriska, Fadi Mickey Moran, Tantra, dan beberapa Event Collective based Jakarta – Bali seperti Calypso, Dekadenz, Pnny, Sunset People Project, dan Tech on Sunday. Day Festival ini juga menampilkan instalasi seni dari seniman kontemporer dan desainer Indonesia, yaitu Nus Salomo, Jessica Auditama & Arsheila Kinan, serta pertunjukkan seni live mural oleh Zent Prozent.

Festival musik Odyssey akan menempati dua area panggung dengan konsep yang berbeda satu sama lain, dimulai dari area playground ABC dengan tema Tropical Garden, serta di area pantai ABC dengan tema Dream Beach. Acara akan dimulai dari pukul 12.00 sampai 23.00 WITA setiap harinya, dengan harga tiket untuk 11 dan 12 Oktober 2019 mulai dari Rp150.000 hingga Rp300.000 per hari. Khusus 13 Oktober 2019, pengunjung dapat menikmati acara Odyssey secara cuma-cuma.

Eduard R. Pangkerego, Chief Operating Officer Artotel Group, menambahkan, “Melalui Odyssey, Artotel Group, khususnya pilar Artotel Play yang bergerak di bidang Creative Event Management ingin menunjukkan kemampuannya untuk menyelenggarakan festival musik yang berbeda dengan festival musik pada umumnya di Indonesia. Setiap festival musik yang diselenggarakan oleh Artotel Play akan selalu menampilkan seni kontemporer, baik berupa pameran seni, instalasi seni, maupun art performance.

Selain itu, Odyssey akan menjadi wadah untuk para seniman dan musisi lokal berkumpul serta membahas tren yang sedang terjadi di industri seni dan kreatif Indonesia melalui kegiatan Art & Music Conference.

Odyssey akan menjadi agenda tahunan dari Artotel Play yang dilakukan dalam satu rangkaian kegiatan di beberapa kota di Indonesia dan diakhiri dengan acara puncaknya di Bali dengan mengundang para musisi Internasional. Adapun tujuan untuk mengundang para musisi internasional agar terjadi suatu sinergi dan cross exposure antara penggiat seni kontemporer dan musisi Indonesia dengan para talent Internasional, sehingga dapat mengangkat industri seni, musik, dan kreatif Indonesia untuk lebih dikenal di kancah Internasional. Dengan tujuan ini, acara Odyssey mendapatkan dukungan penuh dari Kementrian Pariwisata Indonesia, melalui program Wonderful Indonesia.’’

“Setelah penutupan Odyssey di tahun 2019 ini, Odyssey 2020 akan kembali hadir di beberapa kota di Indonesia, dimulai dari kota Semarang, lanjut ke Jakarta, Bandung, dan kota-kota lainnya,” ujar Yulia.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article