Jumat, Mei 10, 2024

75 tahun British Council di Indonesia

Must read

Di bidang seni sendiri, program British Council Indonesia terbagi menjadi tiga: Culture Connects, Creative Economy, dan Culture Responds to Global Challenges.

Culture Connects bertujuan untuk menghubungkan para profesional dan organisasi budaya Inggris Raya dengan rekan-rekan dan audiens internasional mereka dengan memungkinkan koneksi dan jaringan, memberikan informasi, mengkatalisasi dan memfasilitasi kolaborasi kreatif, pameran, dan tur.

Selain itu, Creative Economy menghubungkan ide dan pengalaman dari Inggris Raya dengan kepemimpinan budaya global yang sedang berkembang; membangun jaringan dan mendukung kolaborasi untuk dampak jangka panjang, keuntungan bersama, dan pemahaman internasional yang lebih besar dengan mencakup kegiatan seperti peningkatan kapasitas, pelatihan, penghargaan, pertukaran hub internasional, konferensi, sesi berjejaring, penelitian, dan banyak lagi.

Sementara itu, Culture Responds to Global Challenges berfokus pada kekuatan transformatif seni dan budaya dengan mengakui potensinya dalam menantang dan mengubah pola pikir menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Seiring dengan meningkatnya atensi terhadap perubahan iklim dan model ekonomi konsumtif, British Council juga melihatnya sebagai tantangan yang harus diatasi.

British Council secara aktif berupaya menghadapi tantangan terhadap perdamaian dan kesejahteraan global melalui berbagai cara, dan dengan mempertimbangkan komitmen mereka terhadap sektor seni, mereka berupaya memanfaatkannya sebagai sarana advokasi bagi kelestarian lingkungan.

Altermatter, sebagai program utama dalam Culture Responds to Global Challenges dari British Council, merupakan lokakarya desain yang berpusat pada material antara seniman Indonesia dan Inggris Raya yang berpengalaman dalam pengembangan material dan desain produk.

Rangkaian lokakarya ini diselenggarakan bekerja sama dengan CAST Foundation, Playo, dan Applied Arts Scotland. Setelah lokakarya online, para seniman akan melakukan residensi pada tanggal 1827 Oktober di Indonesia untuk mengembangkan produk sehari-hari dengan menggunakan bahan-bahan alternatif.

Di akhir program, mereka akan dapat mempresentasikan dan memamerkan konsep pemodelan produk mereka. Program British Council ini memperkuat pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya melalui pembelajaran dan akses.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article