Siap memimpin segmen ban untuk kendaraan elektrik
Michelin menyatakan undur diri dari Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA pada akhir seri 2021/2022. Michelin merupakan salah satu pelopor seri balap single-seater elektrik pertama di dunia serta menjadi investor tetap dalam proyek yang diluncurkan sejak awal 2013 tersebut. Melalui keterlibatan dalam balapan ini, Michelin berhasil menyempurnakan teknologi ban kendaraan listrik dan menjadi pemimpin segmen ban kendaraan elektrik.
“Keterlibatan dan kerjasama Michelin selama bertahun-tahun dengan penyelenggara Formula E, tim balap, serta FIA (Fédération International de l’Automobile) menjadi kontribusi Michelin untuk kesuksesan Formula E hingga saat ini. Namun pencapaian utama Michelin dari Formula E adalah penyempurnaan ban Michelin ePrimacy dan Michelin Pilot Sport EV,” ujar Presiden Direktur Michelin Indonesia Steven Vette melalui siaran pers, Rabu, 23 Agustus 2022.
Steven menyatakan berkat teknologi yang dikembangkan di Formula E, Michelin muncul selangkah lebih maju di pasar ban kendaraan listrik. Michelin merupakan pabrikan yang pertama kali menciptakan segmen ban khusus kendaraan elektrik dan menjadi pemimpin di segmen ini.
Selain itu, Michelin merupakan satu-satunya pabrikan yang menawarkan dua pilihan rentang ban kendaraan listrik generasi baru, yaitu MICHELIN ePrimacy yang dirancang untuk mobil berukuran sedang hingga besar dan MICHELIN Pilot Sport EV yang dirancang untuk mobil sport listrik berperforma tinggi.
Berbeda dengan ban-ban yang digunakan dalam balap Formula E, ban kendaraan elektrik generasi baru keluaran Michelin memiliki bobot lebih ringan, lebih hemat energi, serta tingkat keamanan lebih tinggi.
Direktur Michelin Motorsport Matthieu Bonardel mengatakan ajang motorsport memungkinkan Michelin untuk berinovasi, menguji ide-ide baru, mempelajari serta mentransmisikan keahlian yang didapat, dan disaat yang sama mengevaluasi teknologi baru di kondisi ekstrem dalam waktu singkat.
“Ban MICHELIN Pilot Sport EV menggambarkan bagaimana ajang motorsport dapat mempercepat pengembangan teknologi ban untuk kendaraan di jalan raya. Karena itu Michelin Motorsport memainkan peran penting bagi Michelin serta mitra-mitranya dan produsen mobil dalam mencari solusi konkret baik untuk kendaraan elektrik maupun kendaraan lainnya,” lanjutnya.
Bagi Michelin sendiri, keterlibatan dalam motorsport meningkatkan keterampilan dan keahlian khusus dalam pengembangan ban yang hanya bisa didapatkan dari olahraga tingkat tinggi. Meskipun menarik diri dari Formula E, tetapi Michelin akan terus melihat motorsport sebagai laboratorium bagi penciptaan teknologi ban yang akan datang.
Ketika Formula E pertama kali diluncurkan, para pembalap diberikan ban MICHELIN Pilot Sport EV, yang memiliki kesamaan dengan ban jalan umumnya dengan tapak berpola. Ban ini memiliki keunggulan karena mirip dengan ban harian, namun memiliki kekuatan dan karakterisitik seperti ban balap-berbeda dengan ban balap umumnya yang tidak berpola atau gundul.
Hal ini dikarenakan balapan Formula E diadakan di sirkuit jalanan terbuka dengan lalu lintas normal sepanjang waktu, berbeda dengan balapan lain yang digelar di sirkuit khusus balap.
Pada 2014, Michelin menciptakan ban pertama yang digunakan pada seri balap single-seater elektrik kelas dunia tersebut. Ban ini membuat performa Michelin dapat dibandingkan secara langsung dan efektif dengan kondisi yang dihadapi pengendara di jalanan pada umumnya.