Jumat, April 26, 2024

Industrialisasi dari desa

Must read

Oleh Farid Gaban, Ekspedisi Indonesia Baru

Pemerintahan Jokowi mengundang investor asing untuk berlomba membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Pemerintah berharap itu akan membuka lapangan kerja sekaligus memicu alih teknologi.

Kelak, begitulah pemerintah dan sebagian ekonom berharap, industri lokal bisa meniru membangun pabrik mobil listrik sendiri. Ini juga diharapkan bisa mempercepat proses industrialisasi serta penguasaan teknologi secara luas.

Apakah strategi industrialisasi seperti ini akan berhasil?

Saya meragukannya.

Strategi industrialisasi seperti itu sebenarnya sudah dilakukan sejak Pemerintahan Soeharto setengah abad lalu.

Pada 1970-an, mengabaikan protes besar, Soeharto membuka luas investasi asing, khususnya industri otomotif Jepang dan Amerika.

Setengah abad kemudian saat ini, apakah kita punya industri otomotif lokal sendiri? Apakah itu membuka peluang penguasaan teknologi oleh anak negeri? Apakah membuat kita sebagai bangsa semakin pintar dan inovatif dalam mengembangkan industrialisasi lebih luas?

Sebagian besar jawabannya, menurut saya, adalah tidak.

Alih-alih mandiri, kita justru makin tergantung pada industri dan teknologi asing.

Dengan jumlah penduduknya yang besar, Indonesia terbenam makin jauh jadi sekadar pasar empuk industri otomotif asing tadi.

Kita menjadi bangsa yang haus mobil dan motor bahkan dari orang Jepang sendiri. Perusahaan otonotif lokal hanya tertarik menjadi reseller atau kepanjangan pemasaran saja.

Dalam hal lapangan kerja, industri besar termasuk otomotif hanya kecil saja serapannya. Seluruh industri skala besar di Indonesia, yang umumnya dibentuk dari investasi asing, hanya menyerap sekitar 3% pencari kerja.

Di lain pihak, industri otomotif asing di Indonesia tidak mampu atau mau membangun linkage serta kaitan supply chain luas dengan industri kecil dan menengah sebagai pemasok komponen. Sehingga perannya dalam memicu industrialisasi luas tak terjadi.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article